BF-09

1.3K 190 10
                                    

Di kamar bernuansa monochrome dengan desain interior yang minimalis namun elegan, terlihat dua orang pria yang tengah berbaring di atas ranjang dengan aura kebahagiaan yang terpancar dari wajah keduanya.

"Jadii.. apa sekarang kita berbaikan lagi?" Tanya Wang Yibo dengan penuh harap serta senyum yang terus terpatri di wajahnya.

Ya... Semenjak ciuman mereka beberapa menit lalu, keduanya tak bisa menghilangkan senyuman serta raut bahagia dari wajah mereka.

"Hn." Balas Xiao zhan sembari mengangguk antusias.

"Yeay.. akhirnya.." pekik Wang Yibo kegirangan dengan mengepalkan kedua tangannya ke atas sebelum dia bangkit dari acara berbaringnya dan memilih untuk duduk bersandar di atas ranjangnya.

"Kemarilah." Ucap Wang Yibo yang meminta Xiao zhan untuk mendekat ke arahnya.

Sejenak Xiao zhan menatap bingung ke arah Wang Yibo yang menepuk pahanya beberapa kali, sebelum akhirnya Xiao zhan pun menuruti perintah Wang Yibo dengan merangkak ke arah sahabatnya itu dan duduk di pangkuan pria berkulit pucat tersebut sesuai perintah.

Setelah Xiao zhan duduk diatas pangkuannya, Wang Yibo segera memeluk tubuh Xiao zhan dari belakang dan menumpukan dagunya di leher sempit milik Xiao zhan.

"Kenapa kau suka sekali memelukku? Bahkan hari ini sudah dua kali kau memelukku." Ucap Xiao zhan sembari mengusap lengan Wang Yibo yang melingkar di pinggang rampingnya.

"Pelukan tadi karena aku merindukanmu sekaligus karena rasa bersalahku. Dan pelukan yang sekarang, itu karena aku sangat bahagia sebab kau sudah mau memaafkanku dan mau kembali menerimaku menjadi sahabatmu. Jadi, bisakah kita kembali seperti dulu lagi?"

"Tentu. Tapi.. bagaimana dengan ciuman tadi? Aku pikir itu bukanlah hal yang lumrah untuk dilakukan oleh seorang sahabat, bukan? Maksudku.. aku--"

"Ssstt.. biarkan itu menjadi ungkapan kerinduan kita yang mana hanya akan menjadi rahasia kita berdua. Hm?" Sergah Wang Yibo sebelum dia membenamkan wajahnya di ceruk leher Xiao zhan sembari menghirup aroma khas yang menguar dari tubuh pria bergigi kelinci itu tanpa tau kalau ada hati yang lagi-lagi tergores akibat ulahnya.

"Aku tak tau apa yang terjadi padaku. Tapi saat ini aku merasakan rasa sakit yang luar biasa perih. Bahkan jika dibandingkan dengan ketika dia mengabaikanku, rasa sakit yang kurasakan saat ini jauh lebih menyakitkan."_lirih hati kecil Xiao zhan yang masih terus mengusap lengan Wang Yibo dengan gerakan lembut tanpa mau mengusik kenyamanan pria berkulit pucat itu yang masih sibuk mengendus area sekitar leher jenjangnya.

Skip

Beberapa hari kemudian.

Hubungan kedua sahabat yang sudah membaik itu pun sepertinya kembali mengalami cobaan dimana mereka harus menentukan pilihan hati mereka antara persahabatan ataukah cinta mereka.

"Ini apa Xiao Zhan?" Tanya Wang Yibo dengan wajah kusutnya sembari menunjukkan ponsel yang menampilkan foto Xiao zhan dengan seorang pria tengah berpelukan di tengah-tengah restoran yang sudah di desain sedemikian rupa hingga mengeluarkan suasana super romantis.

"Oh.. itu fotoku dengan Weilong. Kami makan malam kemarin dan dia mengajakku ke restoran super indah itu. Bukankah Weilong sangat romantis menurutmu?" Ucap Xiao zhan dengan senyum merekah setiap kali dia mengingat makan malam indah super romantis yang Song Weilong siapkan untuknya.

"Romantis? Menurutku itu malah terlihat sedikit norak. Apalagi dengan semua dekorasi yang terlalu feminim itu, benar-benar tak cocok dengan imagemu yang bar-bar dan liar itu." Balas Wang Yibo yang melempar ponsel milik Xiao zhan ke atas ranjang pria bergigi kelinci tersebut.

BFRIENDWhere stories live. Discover now