BF-15

1.4K 194 10
                                    

10 tahun kemudian.

Terlihat seorang pria tinggi bertubuh tegap tengah menatap pantulan dirinya di depan cermin. Wajahnya yang tampan dan mempesona itu jelas membuat siapapun jatuh cinta.

"Tiga hari lagi. Tinggal tiga hari lagi, maka penantianku akan berakhir. Dan setelah itu, kita akan hidup bersama selamanya. Tiga hari lagi." Gumam pria tampan itu sembari menatap pantulan dirinya dengan tatapan sendu.

Drrrtt.. drrrtttt.. drrrttt..

Dering ponsel yang ada di atas meja nakas mengalihkan perhatian pria tampan itu. Dengan tenang dia mengambil benda persegi panjang itu dan menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan tersebut.

"Ada apa?" Ucapnya tanpa perlu basa basi untuk sekedar menyapa orang yang ada di ujung sambungan telpon tersebut.

["---"]

"Sudah kukatakan berkali-kali padamu, bukan? Aku Wang Yibo, takkan pernah sekalipun menemuinya meski kau memohon atau bahkan memakiku."

["---"]

"Aku tak peduli. Dan seharusnya kau bersyukur karena selain aku membiayai seluruh hidup serta pengobatannya, aku juga bahkan tidak menjebloskannya ke penjara. Jadi berhenti menggangguku atau kau akan melihat sepupumu itu mendekam di dalam penjara tanpa ada perawatan untuk kejiwaannya. Kau mengerti?!" Ucap Wang Yibo tegas sebelum dia memutus sambungan telponnya secara sepihak tanpa menunggu balasan dari orang yang menelponnya itu.

BRAAAKK

PRAAAANNNNGGGG

Suara hantaman serta kaca pecah menggema di setiap sudut kamar Wang Yibo. Bahkan tetesan darah yang mengalir dari kulit tangannya yang robek pun mulai menetes dan berceceran di atas lantai juga pecahan kaca yang berasal dari cermin miliknya.

"Dua manusia itu.. benar-benar membuatku muak." Geram Wang Yibo yang kembali menatap pantulan dirinya di cermin pecah itu.





Skip




Bugatti La Voiture Noire berwarna hitam berhenti tepat di depan pintu gedung pencakar langit yang bertuliskan nama Wang's Corporation. Terlihat beberapa penjaga serta karyawan bergegas menyambut seseorang yang mengemudi mobil mewah tersebut dengan tergopoh-gopoh.

"Selamat pagi tuan." Sapa para penjaga sekaligus karyawan begitu melihat Presdir mereka turun dari mobil.

Namun seperti biasa, seramah apapun sapaan mereka tetap tak akan pernah mendapatkan balasan dari sang Presdir. Dan hal itu sudah bukan menjadi hal baru lagi bagi mereka.

Semenjak Wang Yibo mengambil alih perusahaan keluarganya 5 tahun yang lalu, baik peraturan maupun suasana, semua berubah seiring dengan kebijakan yang Wang Yibo buat.

"Tuan, Nyonya Xiao Lu sudah menunggu di ruangan anda." Ucap seorang wanita muda yang menjabat sebagai sekretarisnya.

Sejenak Wang Yibo terdiam mendengar ucapan sang sekretaris, sebelum dia menghela nafasnya berat dan kembali melanjutkan langkahnya menuju ke ruangan miliknya.

"Hhh.. kenapa A-jie tiba-tiba datang tanpa menghubungiku? Aish.. A-jie.. tak taukah kau kalau aku semakin gugup setiap kali kau datang tiba-tiba seperti ini?"_gerutu Wang Yibo dalam hatinya.

Dengan tangan sedikit gemetar, Wang Yibo memutar knop pintu untuk membukanya.

"A-jie.." panggil Wang Yibo begitu dia melihat wanita 35 tahun itu tengah duduk di sofa dan sibuk dengan ponsel di tangannya.

"Eoh? Kau sudah datang?" Ucap Xiao Lu  sembari tersenyum hangat ke arah pria berkulit pucat itu.

"Hn. Tapi kenapa kau datang tanpa menghubungiku dulu? Apa semua baik-baik saja, A-jie?" Tanya Wang Yibo gugup sekaligus khawatir.

BFRIENDWhere stories live. Discover now