Semesta. | Johnjae✔️

20 [End]

Angkasa dan Bintang sedang ada dihalaman belakang rumah kakek Angkasa, ada acara kumpul saudara disana karena sang kakek berulang tahun. Bintang yang memang sudah dikenal keluarga besar Angkasa pun tidak terlihat canggung didekat beberapa saudara Angkasa, membuat Angkasa tersenyum menatap kekasihnya dari jauh.

"Ngga ilang pacarnya Angkasa." goda sang pakde yang membuat Angkasa tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, sedangkan Bintang hanya tersenyum manis.

"Bintang, kamu tau ngga dulu dari kecil cita-cita Angkasa itu bukan jadi videografer kayak sekarang." ucap sang nenek sambil mengelus pelan punggung tangan Bintang. Bintang menatap heran nenek Angkasa dengan binar mata bertanya yang menggemaskan.

"Terus cita-citanya apa nek? Bintang kira memang mas Angkasa suka dari kecil." tanya dan ucap Bintang sambil menatap nenek Angkasa lembut.

"Dulu Angkasa itu cita-citanya dokter dari kecil sampai SMA, karena lihat kakek jadi dokter." jawab sang kakek yang membuat Bintang membulatkan matanya dan menatap Angkasa kagum, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum simpul. Angkasa mendekatkan dirinya pada Bintang yang duduk dibawah dekat sofa sang nenek dan kakek, meraih tangan Bintang dan menatapnya teduh.

"Kamu mau tau ngga kenapa mas sekarang ngga jadi dokter?" tanya Angkasa sambil menatap memuja Bintang, membuat beberapa keponakan dan sepupunya kembali duduk dan menyamankan diri mereka, sepertinya akan ada sesuatu yang manis terjadi. Bintang mengangguk sebagai jawaban.

"Cita-citanya mas udah ganti soalnya." ucap Angkasa singkat yang masih tidak bisa diterima oleh Bintang, karena tatapan penasaran itu masih tercetak jelas pada wajah Bintang.

"Emang cita-cita mas ganti jadi apa?" tanya Bintang penasaran, membuat beberapa tante dan budhe Angkasa gemas dengan wajah Bintang. Angkasa tersenyum, menggenggam tangan Bintang dan menyematkan sebuah cincin pada jari Bintang, membuat Bintang terkejut.

"Cita-cita mas sekarang jadi kepala keluarga dari keluarga kecil kita dek." ucap Angkasa yang sukses membuat Bintang merona hebat sampai ketelinga dan beringsut mendekat pada Angkasa, bersembunyi di dada bidang Angkasa.

"YAAMPUN INI LAMARAN KETUMPAHAN GULA APA YA?!"

"GUE JOMBLO GUE SABAR, GUE JOMBLO GUE IRI. MAS ANGKASA KAMPRET!"

"JOMBLO BISA APA GUE OM? BISA NYIMAK AJA OM."

"KAK BINTANG BISA KUAT YA SAMA MAS ANGKASA?JODOH."

"OM KASA SAMA OM BIN ITU DEFINISI HIDUP SEPERTI WATTPAD."

"PONAKAN OM UDAH GEDE TAUNYA YA!"

"TANTE BANGGA SAMA ANGKASA! UWU!"

"MAS ANGKASA JANTUNG BUDHE MAS!"

"YANG DILAMAR SIAPA, JANTUNG GUE YANG BERDEGUP DEK ANGKASA."

"PONAKAN PAKDE SUKA BENER LAMARAN ANTIMENSTRIM"

"UWUPHOBIA CAN'T RELATE OM!"

"GUE BENCI LIAT UWUAN GINI DEK ANGKASA, TAPI CANDU."

"DEK ANGKASA KAMPRET! MEMBUAT STANDAR MELAMAR YANG EKSTRIM."

Dan begitu banyak sorak riuh lainnya yang makin membuat Bintang malu dan Angkasa tertawa lepas, melepas seluruh kegugupannya sejak tadi. Sedangkan kakek nenek Angkasa hanya tersenyum teduh melihat cucu dan calon cucu menantunya.

Tamat.

an : terimakasih untuk sudah menikmati dan menyukai Semesta~~♥️💚 /lempar cingta banyak-banyak/ terimakasih udah sayang Semesta dan terimakasih untuk vommentnya juga~~♥️💚 yang Obi cuma bisa bilang, terimakasih dan see you on another story~~♥️💚