Eps: 3 - Hari pertama

568 426 744
                                    

Jam setengah sepuluh, akhirnya waktu istirahat telah tiba, dan kelasku sekarang sepi. Tidak juga, sih. Sebagian temanku ada juga yang membawa bekal dari rumahnya, dan aku sendiri hanya membawa bekal Roti dan sekotak susu.

Saat itu, tiba-tiba aku teringat dengan janji yang dibuat Isabella tadi, yaitu mengantarkankan dia dan kembaranya untuk berkeliling sekolah. Saat aku melihat bangku Saudari-Saudarinya, mereka semua tidak ada, san Isabella sendiri juga tidak ada dibangku mereka. Yang aku pikirkan, mungkin dia sudah lupa atau dia sudah Istirahat duluan bersama keempat Saudarinya. Akhirnya, pengangu tersebut sudah hilang dari hadapanku, dan aku gunakan waktu Istirahat sebentar ini, untuk belajar Bahasa inggris sambil menikamati Roti coklatku.

Saat aku mulai membaca paragaf pertama, tiba-tiba ada yang mencubit pahaku dari kolong meja. Secara spontan, aku langsung kaget dan kakiku aku tabrakan kemejaku. Disaat itu juga, aku langsung mendengar ketawa cengengesan dari kolong mejaku, dan ketawa tersebut tidak asing ditelingaku. Saat aku melihat dikolong mejaku, ternyata benar Isabella dalang dibalik semua ini.

"Apa yang kau lakukan disana bodoh? Dan sejak kapan kau ada dikolong mejaku? Cepat kau keluar!" bentaku. Disaat itu juga, Isabella langsung keluar dari kolong mejaku.

"Hehehe, aku ketahuan, deh" ucap Isabella sambil ketawa cengengesan.

"Apa tidak ada tempat lain yang kau anggap bagus kecuali kolong meja ini?" tanyaku dengan kesal.

"Hmmm, mungkin tidak ada, sih. Ohh iya hampir aku lupa. Kau kan ada janji denganku saat istirahat!" ucap Isabella sambil mengepal kedua tanganya.

"Janji? Janji apa? Aku tidak ada janji denganmu. Jadi bisa tinggalkan aku sendiri? Aku sekarang sedang sibuk" ucapku dengan dinginya.

"Ya ampun, kecuali bego, kau juga pikun ya. Padahal, umurmu masih 17 tahun, tapi sudah pelupa seperti Kakek-kakek. Ohh Bentar, ini roti Cokelat yang keluaran terbaru itu, ya? Sini, biar aku saja yang makan!" ucap Isabella, dan dia langsung menyaut bekal satu-satunya yang aku bawa.

"Hei tu-tunggu" ucapku untuk menghentikan langkah Isabella. Akan tetapi, Isabella sendiri tidak mendengarkanku.

Sumpah, ni anak bikin naik darahku saja. Sudah suka menghina lawan bicaranya, terus mengambil barang orang lain tanpa izin. Dan, aku berharap juga aku bisa memukul kepalanya sampai dia menangis. Disaat aku geram dengan tingkah lakunya, tiba-tiba Isabella berkata sambil melirik kearahku.

"Hmmmm, enak. Kamu enggak usah repot-repot membawakanku makanan kesekolah. Aku bisa beli sendiri, kok" ucap Isabella.

"Jangan kegeeran, bego!" bentakku. Akan tetapi, Isabella mengabaikanku. Yang ada, dia hanya menikmati bagaimana rasanya Roti coklat tersebut. Disaat itu juga, Isabella langsung berkata.

"Oohh iya, kau kan tadi berjanji untuk mengantarkanku untuk berkeliling Sekolah ini. Jangan pura-pura lupa, deh" ucap Isabella.

"Aku tidak lupa. Apa kau tidak lihat sekarang aku sedang sibuk belajar?" tanyaku sambil memegang salah satu buku pelajaranku.

"Ya ampun, padahal masih Istirahat, kau masih tetap belajar. Sebaiknya, kau gunakan waktu remajamu untuk bersantai dan bermalas malasan, bukan menyiksa dirimu sendiri" ucap Isabella sambil membuang mukanya.

Apa, Bermalas malasan? Maaf, itu tidak ada di dalam kamus kehidupanku. Aku melakukan ini demi diriku sendiri. Kalau kau menyuruh orang untuk bermalas-malasan, lebih baik kau sendiri saja, jangan mengajak orang lain. Disaat itu juga, tiba-tiba Isabella menarik tangaku sambil menyeretku.

"Yuk, Mas Fakhri nggak usah pakai lama. Yuk kita keluar!" ajak Isabella, dan dia langsung mengarah keluar Kelas.

"Tu-Tunggu dulu" ucapku untuk menghentikan langkah Isabella.

THE FIVETIPPLES (TAMAT) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang