Eps: 4 - Osis

492 411 645
                                    

Sesampainya di Lab komputer, belum aku membuka pintu, tiba-tiba kami semua dikagetkan dengan Semua murid-murid yang tiba-tiba menyambut kami semua dengan semangat. Lebih tepatnya, Saudari kembar limaku yang disambut, bukan aku. Emang, aku ini seorang Artis apa?

"Selamat datang di Lab Komputer sekolah"

"Sini, duduk bersamaku. Akan aku ajari Word dan Corel"

"Halo lagi, kalian bebas deh pilih komputer yang mana. Aku nanti nurut kalian semua"

Kalian semua alay tahu! Tanpa pikir panjang, aku langsung menuju ke Komputer favoritku. Dan Komputer favoritku sendiri berada didepan sendiri pojok Kiri, supaya aku bisa melihat proyektor layar dengan jelas. Saat aku mulai duduk di Komputerku, aku sudah melihat sebagian temanku sudah mendapatkan meja Komputernya, dan mereka sudah menghidupkan Komputernya terlebih dahulu. Padahal, kami belum mendapatkan arahan dari Guru kami. Ada yang mendengarkan Musik, ada juga yang melihat Youtube dan bahkan ada yang bermain game online. Aku merasa kasihan kepada mereka. Kenapa tidak? Mereka seharusnya memakai Fasilitas Sekolah dengan baik. Apa kau pikir bayar SPP kalian itu tidak mahal? Iya itu sih juga hak kalian sendiri.

Apa? Kalian pikir aku juga ikutan ikutan seperti mereka saat ngangur? Tidak juga, sih. Biasanya setelah mengerjakan tugas, aku langsung mengunakan Akses Internetku Untuk mencari kumpulan Bank Soal. Tidak banyak, sih. Mungkin lima Soal saja. Saat itu aku yang mau duduk, tiba-tiba Salsabila mendekatiku.

"Dek Fakhri, apa disebelahmu ini kosong? Kakakmu ini dari tadi mencari Komputer yang cocok akan tetapi tidak ketemu" ucap Salsabila sambil tersenyum kearahku.

Sudah aku bilang, jangan menganggap aku ini adikmu, aku ini bukan kembaranmu. Terlebih lagi, umur kita berdua ini seperantara.

"Ooh, ini kosong. Silakan kalau kau mau" Kataku.

"Ooh benarkah? Iya sudah, aku duduk disampingmu saja, ya" ucap Salsabila. Disaat Salsabila sudah duduk di kursinya, tiba-tiba Isabella menghentikan Kakak Perempuanya ini.

"Stop, stop, stop, Salsabila!" ucap Isabella.

"Kenapa kau ini, aneh sekali" Kataku sambil melihat kearahnya.

"Kan dari tadi aku duduk bersama Mas Fakhri, Bil! Tidak boleh gitu, dong!" Ujar Isabella. Disaat itu juga, Salsabila langsung menenagkan Isabella.

"Ya ampun, aku duduk dengan Dek Fakhri cuman di Lab saja, kok. Kalau sudah tidak berada di Lab, kau bisa gunakan Dek Fakhri sepuasmu, kok. Benarkan Dek Fakhri?" tanya Salsabila sambil ternyenyum kearahku.

Tunggu sebentar, apa kau pikir aku ini Boneka, haa? Yang bisa dipinjam oleh seseorang berkali kali. Hadeh, sepertinya ini akan merepotkan.

"Hmmm iya sudah, deh. Aku cari bangku lain. Yuk, Abellia" ajak Isabella.

lima Menit kemudian, kami semua sudah mendapatkan Bangku Komputer masing-masing. Saat itu, pelajaran sudah mau dimulai. Akan tetapi, Guru kami masih menjalankan Rapat. Alhasil, aku memutuskan untuk membuka laman Internet untuk mencari Bank Soal Sambil menunggu Guruku datang. Belum sampai mengetik Keyboardku, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu Lab Komputer. Aku kira, itu adalah Guru kami, tapi Bukan. Yang masuk malah Kakak kelas Osis sekolah.

Ooh iya, Ini kan hari Senin, jelas Anak Osis akan masuk ke setiap kelas untuk mengecek perlengkapan kami semua. Dan apabila Siswa tidak memakai sabuk khusus Sekolah maupun salah memakai kau kaki, maka kami dihukum atau didenda. Ya ampun, padahal inikan bukan sekolah militer, kenapa kedisiplinanya sangat ketat, sih. Terlebih lagi, ini kan Sekolah Swasta yang bebas melakukan apa saja selagi tidak melanggar peraturan sekolah yang beresiko dikeluarkan. Oleh Sebab itu, aku membenci anak Osis.

THE FIVETIPPLES (TAMAT) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang