Part 13 : Berhenti? (Sudah revisi)

8.4K 535 73
                                    

Happy Reading😊

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Pagi ini Givea berangkat sangat pagi sekali, ia sengaja berangkat pagi untuk menunggu pangerannya datang siapa lagi kalo bukan Gavin, karena kebetulan hari ini ia membawakan sarapan untuk Gavin yaitu roti coklat kacang kesukaan Gavin.

Jangan tanya darimana Givea tau makanan kesukaan cowok itu, karena jawabannya sudah pasti berasal dari dia yang selalu stalking apapun itu tentang Gavin Nathaniel.

Gadis itu kini duduk di kursi panjang depan kelas Gavin, sambil menunggu pangerannya itu datang ia mengotak-atik layar hp nya untuk membalas berbagai pesan grup dari sahabat-sahabatnya.

"Hai Giv, tumben sepagi ini lo udah berangkat?" sapa Anita teman sekelas Gavin.

Anita memang kenal dengan Givea sudah agak lama cuman mereka jarang saling menyapa karena banyak kesibukan sendiri-sendiri tentunya, so kalian tau sendiri lah mereka juga berbeda tingkat karena statusnya Anita kakak kelas Givea.

"Eh em hai Nit, iya nih gue sengaja berangkat pagi," balasnya.

Givea tidak memanggil Anita dengan embel-embel kak karena memang Anita sendiri yang menyuruhnya untuk tidak formal ketika berbicara dengannya.

"Ohh tumben kenapa? Nungguin Gavin ya?" tanya Anita.

"Iya hehe, lo tau ajasih," balas Givea nyengir.

Sedangkan Anita hanya geleng-geleng.

Anita juga sudah lama tau soal Givea yang menyukai Gavin teman sekelasnya itu.

"Yaudah kalo gitu, tungguin aja pasti bentar lagi dateng kok. Lo kalo mau masuk ke kelas gue, masuk aja gausah sungkan atau takut," ujar Anita memberitahu.

"Okey siap ibu Anita makasih, tapi gue lebih enak nunggu disini aja deh," balas Givea.

"Oh oke, kalo gitu gue masuk duluan yah!" ucap Anita pamit yang diangguki oleh Givea.

*****

Setelah kurang lebih lima belas menit Givea menunggu Gavin, akhirnya cowok itu datang bersama dengan kedua temannya, yaitu Romli dan Deni.

"Hai kak Gavin," sapa Givea dengan senyuman manisnya.

Cowok itu melebarkan matanya ketika melihat Givea berada di depan kelasnya. Ia kira Givea marah soal kemarin, tapi ternyata tidak.

"Lo ngapain disini?" tanya Gavin menatap heran Givea.

"Santai aja, dibawa kalem," ujar Romli menyenggol lengan Gavin yang ekspresinya sudah menakutkan setiap kali bertemu Givea.

"Hehe iya kak maaf yah, aku sengaja kesini buat ngasih ini ke kakak," ucap Givea seraya menyodorkan kotak bekal yang berisikan roti coklat kacang tadi.

"Ini tuh isinya roti coklat kacang, makanan kesukaan kak Gavin kan?" tambahnya.

Brakk.

Bukannya menerima Gavin justru malah menepis kotak bekal itu hingga terjatuh, namun beruntung tutupnya kenceng jadinya masih utuh dan tidak tumpah.

Givea menutup mulutnya menatap tak percaya kotak bekalnya. Yang lagi-lagi seperti dejavu dengan kejadian terdahulu saat Gavin juga menolak pemberiannya. "Bekalnya," gumam Givea menatap sayang ke arah kotak bekalnya.

Gavin langsung menyeret tangan Givea.

"LO APA-APAAN SIH, BUKANNYA DULU GUE PERNAH BILANG, KALO LO GA USAH DAN GA PERLU BAWAIN MAKANAN APA-APA LAGI BUAT GUE!"

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Where stories live. Discover now