Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.
"Win, pegangan"
Winwin menggelengkan kepalanya, tanda tidak mau.
Namun sialannya, Yuta menambah kecepatan mesin motor dengan sangat cepat.
Hingga Winwin reflek—langsung memeluk Yuta dengan memejamkan matanya.
Ini benar benar tidak dibuat-buat, Winwin memang se-terkejut itu.
Yang di peluk malah tersenyum puas.
"YUTAAAA, PELAN!"
Tidak tega melihat Winwin ketakutan seperti itu, yuta akhirnya kembali memperlambat kecepatannya.
"Kau itu pria, kenapa bisa se- menggemaskan ini sih?!"
Winwin mengukir senyumnya, menyembunyikan pipi nya yang sedang merona di balik punggung yuta.
"Jangan mengatakan hal bodoh"
"Fakta"
.....
Benar-benar pesta yang sangat mewah, semua tamu memakai baju yang mahal. Rumah milih Jaehyun di tata rapi dengan design yang elegan. Suasana begitu ramai diiringi dengan suara piano yang mengalun lembut.
Yuta dan Winwin memasuki rumah megah itu, menghampiri sekumpulan teman-temannya yang sedang mengobrol dengan segelas wine di tangannya.
Mereka bergabung, dan disambut ramah oleh teman-temannya.
"Tidak mau minum wine juga, Win?" tanya Doyoung yang bernotabene sebagai teman sekelasnya.
"Aku tidak bisa minum alkohol" tolak Winwin kemudian.
Yang lain pun memakluminya dengan hanya mengangguk.
Pesta ulang tahun ke 18 jaehyun pun di mulai dengan sangat meriah.
Diawali dari meniup lilin, memotong kue, bernyanyi dan menari, hingga memberi hadiah dari para tamu untuk yang sedang berulang tahun.
Winwin melangkahkan kakinya ke arah Jaehyun.
"Jae, sepertinya hadiahku ketinggalan
mmm—aku lupa membawa hadiahnya"
Alibi winwin.
"Its oke, dengan datang ke acaraku pun. Sudah lebih dari cukup, Win"
Jawaban jaehyun benar benar membuat hati winwin lega.
Jaehyun memang orang baik.
Setelah berbincang dengan Jaehyun, Winwin mulai mencari temannya yang tidak terlihat oleh pandangannya.
Bagaimana kalau dia mabuk?Ucapnya dalam hati.
Winwin mencari temannya dengan mengitari sekitar taman rumah, hingga ia menghela nafas saat menemukannya dengan setengah sadar.
Dan sialannya, apa yang Winwin takutkan terjadi. Ya, Yuta mabuk.
