Candy°02

4.6K 607 51
                                    

Lelaki manis itu baru saja selesai melakukan berbagai pekerjaan rumah. Mulai dari menyapu, mengepel, mencuci pakaian serta piring kotor dan berbagai hal lain. Sebenarnya ini sebagai salah satu bentuk membunuh rasa bosan, namun lama lama ia justru merasa kelelahan sendiri.

Menolehkan kepala ke arah jam cukup besar yang menempul di dinding ruang tengah, Felix lantas hela nafas panjang kala melihat jika sekarang masih pukul dua siang. Changbin baru akan pulang ketika pukul lima sore nanti, jadi masih ada waktu sekitar tiga jam untuk menunggu.

Si manis cemberut, ia rindu dengan sang suami.

Sungguh, rasanya benar benar membosankan. Bahkan acara drama yang tayang di televisi tak mampu menarik perhatiannya. Tak memiliki ide lain, Felix lantas berjalan menuju ke sofa, rebahkan diri di sana sembari memeluk satu bantalan sofa, wajahnya semakin tertekuk dalam.

"Huaa kangen Kak Changbin." Koala satu itu berujar cukup keras, sibuk berguling guling bahkan sampai hampir jatuh dari sofa luas tersebut.

Merasa penantian ini masih lama berakhirnya, Felix lantas mencoba memutar otak mengenai kegiatan yang harus ia lakukan. Ah sepertinya bermain game di ponsel terdengar cukup menyenangkan.

Kriukk...

Oh shit. Perutnya sudah berseru lebih dulu tanda protes.

Bangkit sembari mengubah posisi menjadi duduk, Felix pegangi perut yang barusan berbunyi samar, kembali berpikir mengenai makanan apa yang mau ia konsumsi. Felix bisa memasak, namun sangat terbatas. Mungkin hanya sekedar membuat roti selai atau mie instan saja.

Seketika Felix merutuk, kenapa pula masa masa remajanya ia habiskan dengan belajar materi sekolah saja, ia bahkan lupa untuk berguru memasak ke sang mama, membuatnya kini berakhir kesulitan sendiri ketika sudah menjalin sebuah rumah tangga.

Changbin memang tak menuntut banyak, namun Felix di sini mencoba untuk menjadi seorang istri yang baik.

Tapi tolong kesampingkan dulu tujuan itu, sekarang yang lebih penting adalah kondisi perut yang telah keroncongan.

Berjalan ke dapur, lelaki bertabur bintang di pipi itu lantas mencoba menggeledah isi kulkas, cukup lengkap karena Felix yang selalu belajar memasak hampir tiap hari, namun sayang skill itu tak kunjung terasah. Kadang terlalu asin, hambar, bahkan terlampau pedas sekalipun.

Tak ingin membuang tenaga atau mengisi perut dengan masakannya yang seakan mengandung racun, Felix lantas mencoba mencari alternatif lain yang lebih mudah diolah. Jika memesan go food pun akan memawan waktu lama, ia ingin segera mengganjal cacing cacing peliharaan.

Lalu, begitu manik indah tersebut melirik sebuah sirup rasa strawberry di bagian bawah kulkas, serta sebuah mesin penyerut es batu yang ada di dalam rak, Felix seketika mendapat sebuah ide brilian.

"Haha akhirnya aku bisa menyambung hidup selain dengan menggunakan roti dan mie." Felix bergumam senang sembari tertawa pelan. Mengambil sirup serta menutup pintu kulkas bagian bawah, si manis lantas semakin mengulas senyum lebar ketika melihat es batu di bagian freezer.

Sepertinya es serut di cuaca panas, ditambah dengan potongan beberapa buah serta lelehan susu kental manis juga yogurt tak terdengar buruk. Setidaknya makanan itu bisa membuatnya bertahan sampai sang suami datang membawakan makanan.

Sungguh, Felix harus serius belajar memasak setelah ini.



━━━━━━━━━ ⚘ ━━━━━━━━━━
c a n d y
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━



Fluff Series [🌲] ✔Where stories live. Discover now