Jisung ngambil jatah cuti untuk pertama kali. Alasannya tentu bukan hal sepele, sang mama jatuh sakit di rumah sedangkan ayahnya tengah ada pekerjaan di luar kota, jadi mau tak mau, Jisung harus break kerja selama beberapa hari sampai keadaan nyonya Han kembali pulih.
Sudah terhitung tiga hari si manis tak menampakkan diri, membuat Minho menjadi resah dan juga- rindu. Terlebih lagi pertemuan terakhir mereka tak berkesan baik, sampai sampai pemuda kelahiran Oktober itu merasa semakin tak enak, ia ingin cepat cepat meminta maaf dan meluruskan semua pada sang pujaan hati.
Minho sadar ia bodoh, harusnya malam itu dia langsung menyertakan alasan kepada Jisung kenapa enggan menjalin hubungan yang lebih serius, Minho baru terpikirkan jika si tupai bisa saja salah paham akan sikap anehnya.
Karena tak mungkin Minho menghandle toko sendirian, Jisung tak serta merta pergi begitu saja, ia tentu meminta bantuan pada teman lama untuk menggantikan tugasnya selama beberapa hari, tenang saja, nanti Jisung akan membagi gajinya kok.
Namanya Seo Felix, lelaki manis yang sudah menikah di umur tergolong muda karena sebuah perjodohan keluarga. Gara gara koala satu itu yang tak terlalu mempunyai pekerjaan lebih di rumah, membuatnya menerima tawaran tersebut, toh sang suami -Seo Changbin- sudah mengizinkan, ia merasa tak tega juga meninggalkan Felix di rumah lantaran harus bekerja. Istri manisnya pasti merasa kesepian.
"Melamun lagi kak?" Felix bertanya sembari mendorong tongkat pel yang ia gunakan untuk membersihkan lantai. Minho seketika tersentak terkejut, memasang wajah tak enak sebelum akhirnya kembali mengelap kaca kaca etalase di sana.
"Ah iya, maaf Lix."
Felix tersentum tipis, sepertinya dia tau apa yang salah di sini. Dari sekali pandang saja raut wajah Minho sudah menjelaskan semuanya.
"Kangen Jisung ya kak?" lelaki berfreckhless itu bertanya sembari terkekeh pelan, merasa cukup geli dengan kisah dua orang ini, ah ya, tentu saja Jisung sudah menceritakan sedikit banyak situasi yang terjadi, membuat Felix dapat menarik kesimpulan dengan mudah.
Tanpa ada penyangkalan karena memang itu kenyataan, Minho memilih untuk mengangguk.
Ini mungkin terdengar sedikit lancang, namun Felix memilih untuk ikut campur tangan dalam masalah yang ada, menjalin rumah tangga dengan sang suami tentu telah memberi Felix pengalaman yang lebih banyak.
"Lantas kenapa kakak gak ngajak Jisung pacaran aja?"
Hela nafas terdengar, Minho paham, mungkin Jisung sempat curhat pada lelaki berparas cantik tersebut.
Berjalan pelan untuk mengelap meja sembari menghadap ke arah Felix, Minho lantas sesekali mendongkakkan kepala untuk menatap si koala, merasa mungkin lebih baik ia menceritakan hal ini daripada pusing karena memendam sendiri.
"Aku gak berani Lix."
"Karena?"
Hela nafas terdengar, terjadi jeda selama beberapa detik sebelum akhirnya Minho mengeluarkan alasan yang sejatinya sudah ia pendam selama tiga hari belakangan.
"Aku takut hubungan kita nanti gak akan berjalan mulus."
Felix tersenyum lembut, terlihat cocok menjadi seorang ibu.
Yang lebih muda bergerak mendekati Minho sembari tetap membersihkan lantai, sengaja menyenggol tubuh kokoh tersebut main main.
"Hey kak, di suatu hubungan gak semua bisa berjalan mulus, nanti tergantung kalian aja dalam menyikapi masalah yang ada." Felix terkekeh pelan, mulai memikirkan bagaimana saat hubungannya dan Changbin diterpa badai badai kecil, namun untungnya kedua pemuda tersebut dapat menangani dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fluff Series [🌲] ✔
Fanfiction[chanmin, minsung, changlix, hyunjeong] Kumpulan fanfiction seringan bulu untuk menemani hari. ★━━━━━━━━━🍒━━━━━━━━★ ❝Kisah semanis permen antara Changbin dan istri mungilnya; Seo Felix.❞ ↬Candy. ❝Kisah tentang Minho si pemilik toko coklat dan pegaw...