Nine - Both Of Us

41.3K 7K 1.2K
                                    

TIDAK ada percakapan yang berarti di antara keduanya, Jaehyun sibuk menyetir; memperhatikan jalanan yang sedikit padat, masih pukul delapan malam di hari jum'atㅡsetiap orang memiliki waktu untuk menikmati malam panjang dan bersenang-senang.

Taeyong menggembungkan pipi, ia menatap keluar jendela, memerhatikan jalanan serta orang-orang yang ia lewati. Ada rasa malu yang tidak bisa Taeyong ungkapkan dengan kata-kata, Taeyong tahu bahwa dirinya sangat bodoh karena mencium Shownu tanpa alasan jelas.

Tapi apa yang sebelumnya terjadi tentu bukan kesalahan Taeyong! Kenapa juga Jaehyun tidak mengatakan apapun tentang gadis bernama Kim Jiho yang ternyata sepupu lelaki tinggi itu? Sama seperti Johnny Seo. Taeyong tidak mengerti, ada berapa banyak sepupu yang Jaehyun miliki? Apa semua orang di sekolah adalah sepupu Jaehyun? Hell.

Mobil yang di kendarai Jaehyun memasuki jalanan kecil yang jauh lebih sepi. Taeyong tidak berani menatap si lelaki bermarga Jung, sebisa mungkin ia menghindari kontak mata. Oh sial, Taeyong tidak bisa menikmati prom night!

Dan, apa mereka akan terus seperti ini? Tidak berbicara satu sama lain, memang mereka ini apa? Bocah berusia enam tahun? Menyebalkan. Nyatanya Taeyong tidak mau membuka mulut terlebih dahulu, ia bahkan tidak tahu kemana Jaehyun membawanya.

Kali ini mobil Jaehyun berhenti di samping bangunan tua gelap yang tidak terurus, Taeyong bergidik ngeri ketika melihat ke sekitar. Sungguh, tidak ada kehidupan di sana, hanya ada pepohonan yang mengelilingi gedung tua tersebut.

"Turun." nada suara Jaehyun terdengar dingin, ia membuka sabuk pengaman lalu membuka pintu, di ikuti Taeyong yang kini melemparkan tatapan bingung ke arah Jaehyun.

Taeyong berdehem pelan. "Kau tidak berniat membunuhku di sini kan?"

"Itu tidak terpikirkan olehku sebelumnya. Tapi karena kau mengatakannya, aku akan mempertimbangkan hal tersebut."

"YA!" Taeyong berteriak tidak terima, ia memundurkan langkah kaki, "aku akan membunuhmu terlebih dahuluㅡ"

"Goddamn Lee Taeyong, why we're even talking about this nonsense?" sungguh, Jaehyun tidak mengerti dengan jalan pikiran Taeyong, mana mungkin ia membunuh lelaki bermarga Lee itu. Menghela napas dalam, Jaehyun berjalan masuk ke dalam gedung tersebut, "ikut aku."

Kedua alis Taeyong tertekuk. "Kenapa aku harus mengikutimu? Asal kau tahu saja bila aku masih merasa kesalㅡ"

Jaehyun melirik ke sekeliling. "Entahlah, kudengar tempat ini sangat angker. Banyak roh penasaran yang berkeliaran di sekitar sini."

Mendengar itu Taeyong berteriak. "BAIKLAH!" serunya kesal, ia berjalan mendekati Jaehyun dan mengenggam erat lengan lelaki tinggi itu, "jangan tinggalkan aku!"

Keduanya masuk ke dalam gedung sepuluh lantai itu, hanya ada cahaya bulan yang menelusup masuk melalui jendela besar yang sudah keropos. Hidung Taeyong bisa mencium aroma lumut dan lembab, sangat tidak nyamanㅡtapi feromon Jaehyun mendominasi, jadi Taeyong baik-baik saja.

"Kenapa kau membawaku kemari?" Taeyong bertanya, ia menaiki anak tangga, satu persatu dengan Jaehyun yang berjalan di depannya.

"Entahlah."

"Apa ini semacam tempat persembunyianmu?"

Jaehyun menggeleng, ia memindahkan tangan Taeyong dari lengannyaㅡmenggenggam jemari lelaki cantik itu. "Johnny membawaku kemari bersama teman-teman kami yang lain. Menikmati waktu untuk berbincang dan minum."

Taeyong mengulum bibir, ia mengeratkan genggaman tangan mereka, kedua sudut bibirnya terangkat; membentuk senyum kecil. Kini satu tangannya terasa begitu hangat! Tidak Taeyong sangka bila Jaehyun akan menautkan kedua tangan mereka.

Queen Of Omega《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang