Paper Boat

3.6K 603 68
                                    

.
.
.
.
🌷🌷🌷

"Aku telah membuatkan sebuah pie untukmu Harry".

"Terima kasih Mrs.Weasley, tidak perlu repot-repot, aku hanya singgah sebentar saja". Harry menerima sebuah pie yang masih hangat itu lalu menggigitnya sedikit.

"Hanya singgah? Kukira kau akan menginap". George datang menuruni tangga diikuti Fred dibelakangnya.

"Benar Harry, kami bisa berbagi kamar denganmu". Kata Fred disertai senyum jahil diwajahnya.

Ron datang lalu menarik Harry pergi kekamarnya, "berhentilah menganggu sahabatku dasar anak kembar".

Setelah sampai di kamar Ron menutup pintu lalu menambah cahaya lilin dan meletakkannya diatas lemari disudut kamar.

"Kau kenapa? Kelihatannya kusut sekali". Harry duduk di pinggir kasur Ron dan berakhir dengan membaringkan tubuhnya.

Ron ikut membaringkan tubuhnya di pinggir kasur di sebrang tempat Harry membuat kepala mereka hampir saja bersentuhan.

"Tidak papa, aku hanya sedang kesal. Semalam aku berencana pergi ke pesta dansa tapi tidak jadi karena setelan jas ku yang bermodel seperti baju bibiku Tessie". Ucap Ron dengan nada kesal.

"Haha, tapi menurutku setelan jas mu tidak terlalu buruk kok". Harry memandang setelan jas kepunyaan Ron yang tergantung di lemari.

"Harry?". Panggil Ron.

"Ya?". Balas Harry.

"Boleh aku mengakui sesuatu?". Ron berusaha untuk melirik Harry dari atas walaupun sama sekali tidak kelihatan.

"Biasanya kau langsung bicara tanpa menunggu persetujuan ku kan". Harry tertawa kecil melihat tingkah sahabat rambut merahnya ini.

"Baiklah, kuharap kau tidak terkejut". Kata Ron dengan sedikit ragu.

"Ya ya aku tidak akan terkejut dan melemparmu keluar jendela". Balas Harry yang tidak mau menunggu lagi.

Ron meneguk ludah, "aku menyukai......."

"Menyukai?". Harry sudah tidak sabar dengan sahabatnya yang bertele-tele ini.

"Aku menyukai salah satu saudaramu". Ucap Ron pelan.

Hening sesaat. Harry tertawa lalu menepuk kasur dengan tangannya sendiri.

"Kalau itu sih aku juga sudah tau, Hermione kan? Aku sama sekali tidak terkejut". Harry mengubah posisinya menjadi duduk dan bersandar pada kepala kasur.

"Kau tau?". Kata Ron yang akhirnya bisa melirik Harry dengan jelas.

"Tentu saja aku tau, kau sahabatku dan aku sudah hapal semua tingkah laku dan gerak-gerikmu. Kecuali kalau kau bilang menyukaiku baru aku akan terkejut".

"Kau boleh juga". Gumam Ron yang langsung dihadiahi pukulan bantal diwajahnya.

"Jika kau menyukainya kuharap kau benar-benar bisa menjaganya. Dan sekarang mungkin aku sudah cukup tenang karena aku bisa mempercayakannya padamu karena suatu saat aku juga tidak bisa selalu ada untuk nya dan untuk mereka". Harry memeluk lututnya sendiri.

"Kau mengatakan itu seolah akan pergi selamanya". Ron memandangi Harry yang sedang memeluk lututnya.

"Kalau aku pergi sementara itu artinya aku akan pulang". Balas Harry yang hanya membuat Ron menjadi bingung.

"Kau sendiri? Apa kau tidak punya seseorang yang kau sukai?".

Harry tersenyum lalu menggeleng, "aku terlalu takut untuk menyukai".

The Night We MetWhere stories live. Discover now