Sick

2.4K 390 36
                                    

.
.
.
.
🌷🌷🌷


Harry melepaskan kacamatanya, menyeka air matanya dengan sapu tangan yang selalu dia bawa di sakunya. Harry membuka laci lalu segera mengambil beberapa butir obat disana.

Ini buruk sangat buruk, jantungnya berdetak terlalu cepat. Harry melihat pantulan dirinya di cermin, kelihatan mengerikan dengan wajah dan bibir yang pucat.

Draco masuk kekamar Harry tanpa aba-aba sedikitpun. "Harry aku minta maaf aku-"

"Kau tidak perlu meminta maaf, kau tidak salah. Akulah yang bodoh".

Draco terdiam mendengar perkataan Harry, menatapnya dengan rasa bersalah.

"Aku sudah katakan pada Ron bahwa aku takut, tapi aku tidak bisa menahannya", Harry menggeleng dengan air mata yang terus membasahi pipinya. "Aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak mencintaimu", katanya dengan suara bergetar. "Saat itu aku masih muda dan lugu, kupikir kau juga mencintaiku. Aku menunggumu bahkan saat aku berada di sini, di Perancis".

Harry berbalik membelakangi Draco untuk menyeka sesuatu yang terasa hangat yang mengalir dari pangkal hidungnya.

"Harry kau tampak tidak sehat". Kata Draco ketika melihat bahu Harry bergetar.

Namun Harry berbalik lagi menghadap Draco dan melanjutkan perkataannya, "tapi ketika Pansy mengirim surat itu padaku, aku sadar aku gagal. Seharusnya dari awal aku sudah tau aku akan gagal, tapi dengan bodohnya aku menepis semua rasa takut yang justru melindungiku".

"Harry kau sakit". Draco berjalan mendekat kearah Harry dan berusaha untuk meraihnya.

"Aku memang sakit! Aku sakit sejak lahir! Itulah kenapa aku terlalu takut karena aku tau hidupku tidak akan lama".

"Harry tenanglah, tenang dengarkan aku dulu". Draco mengusap kepala Harry, membiarkan Harry menangis dalam pelukannya.

Nafas Harry menjadi tenang, isakannya tidak terdengar lagi. Tetapi Draco mengerutkan keningnya ketika melihat saputangan yang ada digenggaman Harry terjatuh begitu saja.

Draco sedikit kaget ketika tubuh Harry tiba-tiba terjatuh dari dekapannya.

"Harry, Harry". Draco menepuk-nepuk pipi Harry berulang kali, namun tidak ada reaksi, Harry tetap tidak sadarkan diri.

Dengan segera, Draco mengangkat Harry keatas kasur lalu pergi keluar untuk memanggil dokter.

🌹🌹🌹

"Detak jantungnya sangat lemah, mungkin dia bisa tidak sadarkan diri satu harian ini". Jelas Sang Dokter.

"Apa yang harus kami lakukan ketika dia sudah sadar?". Tanya Draco dengan raut penus kekhawatiran.

"Beri dia segelas air lalu semangkuk sup. Jika suhu tubuhnya naik, kompres dengan air mawar dan es".

Setelah semua urusannya selesai dan dikira sudah memberi penjelasan yang cukup, Sang Dokter akhirnya pergi dan meninggalkan kamar.

"Aku harus menulis surat untuk keluarganya". Kata Draco.

"Tidak Draco, jangan lakukan itu, Harry tidak akan suka jika keluarnya tau bahwa kondisi sedang buruk". Jelas Bibi Petunia untuk menahan Draco.

The Night We MetWhere stories live. Discover now