Ring

2.6K 431 77
                                    

.
.
.
.
🌷🌷🌷

5 years later

Paris, 1907

"Bibi, aku akan pergi ke taman Luxembourg dan mungkin akan kembali nanti sore". Harry berjalan ke taman belakang mansion untuk berpamitan dengan Bibinya yang sedang duduk membaca sebuah novel ditemani dengan secangkir teh di Minggu pagi yang indah.

"Kau pergi sendirian?". Tanya Bibi Petunia setelah mendapatkan kecupan di pipinya dari Harry.

"Tidak, aku akan pergi bersama Theo".

"Baiklah, tetapi kalian harus menikah dulu baru bisa memberikan cucu untukku".

Harry tertawa renyah setelah mendengar penurunan Bibinya barusan, "apa yang Bibi bicarakan? Aku hanya memintanya untuk menemaniku melukis".

"Yasudah selamat bersenang-senang". Bibi Petunia melambaikan tangannya ketika Harry sudah mulai melangkah pergi keluar rumah.

🌹🌹🌹

Diatas sebuah kereta kuda, tampak dua orang pemuda yang sibuk berbincang-bincang dan tertawa bersama menikmati sepanjang perjalan mereka.

"Apa kau sudah mendapat surat balasan dari keluargamu?". Tanya Theo ketika melihat sebuah surat di genggaman Harry.

Harry menoleh lalu mengangguk, "sudah, mereka bilang semuanya baik-baik saja dan aku tidak perlu menghawatirkan apapun".

"Bagus kalau begitu". Theo mengacak surai hitam Harry namun sama sekali tidak diprotes oleh sang empunya.

"Tapi aku ingin pulang ketika musim panas". Harry mengerucutkan bibirnya lalu kembali menyimpan surat itu.

"Ya, tapi tunggu dulu sampai aku mela-".

"Draco?" Mata Harry membulat ketika tidak sengaja melihat seorang pemuda tampan bersurai blonde sedang berjalan sendirian menikmati penghujung musim gugur.

Pemuda blonde itu berjalan berlawanan arah dengan kereta kuda meraka dengan hembusan angin yang mampu menerbangkan jas dan rambut blondenya.

"Hei itu Draco!". Harry memutar tubuhnya kebelakang. "Hentikan! Tolong hentikan keretanya!". Harry segera turun dari kereta lalu berlari untuk menghampiri pemuda blonde itu.

"Draco! Hei! Draco!" Panggil Harry dengan bersemangat.

"Harry?!" Draco berbalik kemudian merentangkan tangannya ketika mendapati Harry yang berlari kearahnya.

Mereka berpelukan dengan erat selama beberapa saat.

"Lama tidak melihatmu. You look so good". Kata Draco sambil memandangi Harry.

Harry tertawa lalu menggeleng, "aku tidak suka cara bicaramu yang tak pernah berubah itu".

"Hei, kupikir kau suka dipuji". Balas Draco yang juga masih tertawa.

"Kau tidak bersama Ayahmu?".

"Ayahku, dia di London, aku baru datang kesini untuk mengurus perusahaannya".

The Night We MetWhere stories live. Discover now