Duapuluh Tujuh

1.9K 299 47
                                    

Vote vote vote.

Jisoo dan Jennie bingung, ini pertama kalinya mereka berduaan. Masih berdiri di depan toko buku, keduanya menimbang-nimbang apa yang harus mereka lakukan.

Keduanya jujur senang, tapi ya karena dadakan mereka tidak tau harus bagaimana.

"Lo udah makan, Jen?" yup, yang pertama kali terlintas di kepala Jisoo saat itu adalah mengajak Jennie makan malam. 

"Belum sih," jawab Jennie singkat.

"Lo mau makan sama gue?" tanya Jisoo ragu-ragu saat mendengar jawaban Jennie tadi. 

"Boleh aja, cuma gue mastiin dulu nyokap udah masak apa belum ya? Takut dia udah masak, sayang kalau gak di makan," terang Jennie.

Jisoo hanya mengangguk. 

Kemudian Jennie mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi ibunya. Saat tersambung, Jennie terlihat menjauh dari Jisoo sebentar. Saat kembali, Jennie memasang wajah kesal.

"Kenapa? Nyokap udah masak ya?" tanya Jisoo penasaran.

"Engga. Nyokap gak masak, dari siang kata dia Winter udah bilang gak usah masak. Dan ngasih makanan buat nyokap," jelas Jennie.

Jisoo kaget mendengar perkataan Jennie tersebut. Winter dan Karina benar-benar merencanakan ini dengan baik.

"Canggih anak dua itu, hahahaha." jawab Jisoo.

"Lo gak kesel?" tanya Jennie.

"Engga, ngapain? Gue seneng kok bisa pergi sama lo, hehe" Kata Jisoo sambil memamerkan gigi-gigi rapihnya.

Muka Jennie langsung merah. Ini semacam kencan pertama mereka, dan Jisoo bilang kalau dia seneng bisa pergi sama Jennie.

"Jen, deket sini ada tukang nasi gila enak. Mau makan itu gak? Apa lo mau makan bakso? Mau ke mall? Ke cafe?" Tanya Jisoo menawarkan segala tempat.

"Nasi gila boleh, gue laper.." Jawab Jennie masih dengan pipi merona.

"Oh, yaudah ayok. Ambil motor dulu ya," Lalu mereka jalan menuju parkiran motor berdua.

Sekali lagi, ini pertama kalinya Jennie dan Jisoo berboncengan. Gak cuma Jennie, hati Jisoo juga berbunga-bunga.

Gak lama, mereka sampai. Jisoo dengan sigap udah ada di depan gerobak nasi goreng langganan nya.

"Eh Jisoo.." Sapa si bang nasgor, saat dia melihat siapa yang bersama Jisoo, dia langsung bertanya. "Loh, pacar baru Ji?"

Jisoo yang ditodong pertanyaan seperti itu jelas kebingungan, sedangkan Jennie harap harap cemas nunggu jawaban Jisoo.

"Doain aja bang, hehehe. Nasgil satu ya pedes nya sedeng aja.." Pesan Jisoo. "Lo mau apa?" Tanya Jisoo pada Jennie yang masih shock dengar jawaban Jisoo ke tukang nasgor tadi.

"Gue samain aja," Jawabnya singkat dengan berusaha keras menormalkan nada bicaranya.

"Yaudah, dua ya bang. Air mineral dingin juga dua," Lanjut Jisoo.

Karena lumayan ramai, Jisoo dan Jennie jadi dapet duduk di pojokan. Gak lama pesanan mereka datang, dari tadi pas dateng merek berdua cuma diem-diem aja.

"Gimana masalah lo sama Nayeon? Udah ngomong tadi?" Tanya Jennie saat mereka mulai makan.

"Udah.. Gue gak nyangka dia salah paham sampai segitunya," Jawab Jisoo mengingat masalah yang baru aja dia selesaikan tadi.

"Dari dulu, gue udah bilang sama Nayeon. Mungkin dia salah ngira aja, eh.. Tau lah lo sepupu lo kalo udah ngeyel kayak gimana?"

Jisoo hanya mengangguk menjawab perkataan Jennie.

Sorry Seems To Be The Hardest Word | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang