Tigapuluh Delapan

1.9K 279 68
                                    

Setengah jam lebih, Jisoo membiarkan Jennie menenangkan dirinya setelah bertemu dengan Momo.

Tidak ada satu patah katapun Jisoo berani lontarkan saat ini. Dia ingin memberi Jennie ruang untuk dirinya sendiri.

Yang dia tau, dia ada dekat Jennie saat ini. Itu aja.

"Ji..." Akhirnya Jennie mungkin sudah tenang.

"Hhhmmm..?" Jawab Jisoo.

"Maaf ya," Lagi lagi kata maaf yang malah Jennie ucapkan.

Jujur Jisoo gak seneng denger kata itu dari Jennie, toh bukan Jennie yang salah. "Iya.. Sudah, gak papa kok," Jawab Jisoo pada akhirnya.

Jennie bangun dan melihat muka Jisoo. "Sakit gak? Ini biru begini," Tunjuk Jennie.

"Sakit sih jelas.. Tapi aku tetap cakep kan walaupun bengep gini?" Tanya Jisoo sambil nyengir.

Jennie menyentil jidat lebar Jisoo pelan. "Malah bercanda,"

"Hihihi," Jisoo terkekeh melihat muka sebel Jennie, terus dia mengelus kepala Jennie lembut. "Kamu gak salah apa apa.. Jadi stop bilang maaf terus, ya?"

Jennie ternyata belum terbiasa dengan sikap manis Jisoo dan juga sosok itu yang berada dekat sekali dengannya. Ditatap Jisoo dan dikasih senyum lebar kan bikin Jennie malu sendiri. Jennie yang malu langsung memeluk Jisoo kencang dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jisoo.

"Udah belum nangisnya? Keluar yuk? Gak enak sama anak-anak di depan, ada Nayeon juga kan?" Ajak Jisoo.

Sebelum Jennie mengiyakan ajakan itu, Jennie berpikir. Ini pasti beda situasi nya kalau mereka ada di kamar Jisoo. Si mesum jahil ini pasti udah nyuri kesempatan kayak waktu itu. Tapi Jisoo tau tempat, atau tau waktu.

Jennie mengangguk. "Masih pusing gak?" Tanya nya saat melihat Jisoo bangun.

"Udah gak kayak tadi sih, udah mendingan.. Kan udah minum obat juga," Jawab Jisoo.

Lalu keduanya bangkit dan berjalan keluar kamar bersama. Saat mereka keluar, ternyata anak bastard lagi pada serius nonton. Ada yang kurang dari pas Jennie datang tadi, dan hal itu juga di sadari oleh Jisoo.

"Gaes, mana si Nayeon?" Tanya Jisoo yang membuat semua temannya itu menengok ke arahnya.

"Pergi tadi.." Jawab Seulgi yang masih fokus ke TV.

"Dia nyamperin Momo," Lanjut Wendy.

Jennie kaget. Tau betul dia bakal ada ribut ribut kalau Nayeon udah nyamperin Momo sendirian.

"Ji..." Panggil Jennie khawatir sambil menarik ujung baju Jisoo.

"Tenang Jen, tadi Jeongyeon ngabarin gue.. Kata nya dia nemenin Nayeon," Kata Wendy yang tau tentang kekhawatiran Jennie.

"Duduk kak.." Yeri bangun dari duduk nya dan mempersilahkan pasangan itu duduk.

"Li.. Pesen makan gih," Suruh Jisoo pada Lisa.

"Ashiaaaapp.. Ayam kentutki ya kak?" Jisoo mengangguk cepat.

"Kalian tuh sampai punya dua tempat gini ya?" Tanya Jennie yang penasaran.

"Iya, basecamp sama markas. Sama aja sih, bedanya gak banyak yang tau sama tempat ini. Kalau disini suasananya ya lebih rumah, emang buat kita kalau lagi bosen di rumah dan pengen suasana yang lebih tenang," Jelas Jisoo.

"Lebih bagus dari rumah aku," Celetuk Jennie pelan.

Sayangnya hal itu di dengar sama Jisoo dan teman-temannya.

Sorry Seems To Be The Hardest Word | JENSOOWhere stories live. Discover now