Tigapuluh

1.9K 311 72
                                    

Double up bisa dapet double vote gak yaaa??

Sudah 1 minggu dari kejadian waktu itu. Keadaan Jennie dan Jisoo sudah membaik?

Sayangnya belum.

2 hari setelah kejadian itu, Jennie sempat mengajak Jisoo bertemu di rumah singgah karena Jisoo sudah berjanji pada anak-anak untuk datang membawa makanan.

Sayang Jisoo menolaknya. Kata Jisoo, dia minta waktu untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu. Jisoo berjanji akan menghubungi Jennie kalau hatinya sudah tenang.

Jadi saat ini, Jennie hanya bisa menunggu. Selama itu Jennie uring-uringan. Gampang kesal, atau bisa saja tau tau murung.

Sebenarnya teman temannya menyadari ada yang aneh dengan Jennie. Jennie yang dulu lebih senang menghabiskan waktu di kelas atau lorong kampus, kini jadi rajin mengunjungi kantin. Bahkan sengaja memilih tempat duduk yang tidak jauh dari tempat duduk anak bastard.

Dulu, Jennie gak peduli Jisoo gak melirik dia sama sekali. Hanya Seulgi, Lisa dan Yeri yang heboh jika dekat-dekat dengan Jennie dan genk nya. Sekarang, Jennie berharap Jisoo melihat nya. Tau kalau dia ada di dekat Jisoo. Tapi Jisoo jadi dingin, bukan Jisoo yang dia kenal beberapa saat belakangan ini.

Usaha Jennie selalu berakhir dengan rasa kecewa.

Kini sudah 1 minggu, susah minggu lain. Makin lama Jennie bukan makin terbiasa dengan gak ada Jisoo, malah sekarang dia makin galau saat gak ada Jisoo.

Minggu, 08.15

Jennie duduk di ruang tengah yang juga sekaligus ruang tamu juga ruang makan, mengelus Kuma yang tidur di pangkuannya. Mata nya melihat ke tv, tapi dengan tatapan kosong.

Ibunya yang melihat itu jujur sedih. Sebelumnya dia senang lihat Jennie lebih banyak tersenyum dan menjadi sangat riang. Jennie sudah menceritakan masalahnya pada ibunya itu.

"Jennie.. Kata Winter nanti mau temani dia beli kado ya?" Tanya ibunya sambil meletakkan coklat hangat dan duduk di sebelah Jennie.

Jennie mengangguk. "Mama mau titip apa? Beli makan malam?" Tanya Jennie sambil menggeser badannya dekat dengan ibunya itu.

Ibunya tersenyum dan memeluk Jennie yang menempel di sampingnya. "Apa kalian pergi ke Mall? Mama mau titip roti yang biasa kita beli di Mall itu,"

"Iya ma, nanti Jennie bilang Winter kalau kita cari kadonya di Mall aja," Kata Jennie sambil memeluk tubuh ibunya.

"Kamu yang sabar, mama yakin sebentar lagi Jisoo pasti baik lagi. Kasih dia waktu sebentar, buat memproses semuanya. Ya?" Saran ibunya yang hanya di balas dengan anggukan dan pelukan yang lebih erat lagi.

**********

Jisoo saat ini sedang berada di sebuah mall di kawasan dekat rumahnya. Dia memutuskan untuk pergi dari rumah dan melalukan me time.

Sejak siang tadi, Jisoo udah main di game center, nonton bioskop juga membeli beberapa game baru yang bakal dia mainin sama temen-temen nya di markas.

Setelah beberapa jam di mall, Jisoo mulai merasa perutnya keroncongan. Dia baru inget kalau tadi pagi dia cuma sarapan roti 1 tangkap. Bahkan sekarang sudah sore tapi Jisoo belum makan lagi, pantas aja perutnya berasa kosong banget.

Akhirnya dia memutuskan untuk makan di restoran Jepang yang dia tau punya ramen yang enak. Sesekali lah makan di luar, pikirnya.

Saat Jisoo sudah sampai di restoran tersebut, sayangnya restoran itu penuh. Hari minggu, pasti banyak keluarga yang datang untuk makan disini. Saat Jisoo sedang menulis nama di papan waiting list, Jisoo bertemu dengan seseorang.

Sorry Seems To Be The Hardest Word | JENSOOWhere stories live. Discover now