chapter 3

683 35 1
                                    

Leo balik dengan cerita ampas

Nggak ada yg komen *cry*

Maaf klo jelek

Happy reading or teken tombol back

(7-7)/

Seorang bocah bersurai hitam navy mengusap air mata yang mengalir deras dari kedua bola matanya. Lengan kemeja seragam taman kanak-kanak nya ia buat untuk mengusap cairan ingus dari hidungnya.

Bocah berumur 4 tahun itu jongkok di depan pohon bunga sakura sendirian. Sesengukan dan sibuk mengucek matanya yang berlinang air mata. Tak ada yang datang untuk menghiburnya.

Tak ada teman sekelas taman kanak-kanaknya yang datang dan menanyakan

"Naoki -chan kenapa nangis ?"

Atau

"Naoki-kun , kenapa nangis ? Ada yang memukulmu ? Kau jatuh tersandung ? Atau digigit serangga ?"

Kata-kata orang dewasa yang mengandung arti sama dengan anak bawah umur tapi bertele-tele memberikan pilihan jawaban.

Sedang asyik menangis, seorang bocah berkelamin laki-laki dengan surai coklat kayu serta kacamata yang seharusnya tak di pakai di umurnya sekarang mendatanginya.

Bocah surai cokelat kayu itu mendengus. Tidak menghibur tidak bertanya, bocah itu membuka suara

"Nangis lagi ? Kau cengeng sekali."

Bocah surai navy hitam mengadah menatap bocah yang tak menghiburnya. Bocah yang memberi dirinya olok sebuah fakta kalau dia adalah anak yang cengeng-tukang menangis..

"Kau tau mukamu kalau menangis mirip monster bertentakel delapan di film supra-rangers kalau mau menyemburkan cairan mematikan"

Bocah yang tadinya menangis kini menghentikan tangisanya. Mengernyit menatap si bocah yang dari tadi mengejek dengan maksud menghibur,tidak suka di samakan dengan monster tentakel 8 di film yang sering ia tonton pukul 5 sore.

Si surai cokelat kayu berkacamata merogoh kantung celana taman kanak-kanaknya mencari sesuatu. Merasa mendapatkan benda yang ia cari, si tukang ejek menyerahkan benda itu.

Selembar sapu tangan biru lecek.

"Lap ingus dan air mata menjijikan mu. Jorok sekali pakai baju."

Si biru mengambil sapu tangan itu kemudian melakukan apa yang disuruh si empunya sapu tangan.

"A-arigato...." ciri khas suara habis menangis, parau basah terdengar dari mulut kecil surai biru.

"Naoki janji padaku kalau kau tak nangis lagi." Si surai cokelat mengambil sapu tangan nya kembali. Si bocah surai navy blue menatapnya bingung.

"Kalau kau tersenyum, kau pasti lebih keren dari pahlawan biru di film supra-rangers."

"Be-benarkah ???" Si bocah navy tak percaya

"Ya ! Jadi janji padaku untuk tidak gampang nangis. Nangis itu untuk anak cewek."

"T-tapi..."

"Berikan jari kelinkingmu."

Bingung untuk kedua kali dengan maksud si bocah surai cokelat, bacah surai navy menurut.

Dengan cepat bocah surai cokelat mengaitkan kelingkingnya.

"Kau harus berjanji untuk tidak gampang nangis dan selalu tersenyum lebar seperti ini !" Si surai cokelat mencontohkan senyum lebarnya.

"Tapi kalau aku me-menangis lagi?"

fanboy ? (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang