chapter 6

507 41 6
                                    

Hai..... kayaknya sudah banyak yg melupakan ini cerita.

Reader menipis di akhir chapter jujur saya sedih

Enjoy for bad chap 6 !

(*^*)7

           Naoto menggeram menatap kertas dengan rentetan soal berhias garis garis merah di tepi soal juga angka 5 di kolom nilai. Naoto menatap pria empunya soal yang kini sedang bersiul.

"Kenapa ?" Tanya pria yang ditatap tajam menatap pria yang memegang kertas ulangan matematika dengan tatapan tak berdosa.

Naoto bersumpah ingin menginjak-injak muka dengan senyuman menjijikan itu.

"Dasar otak udang ! Hentikan senyuman mu itu keparat !" Teriak Naoto meremas kertas ulangan itu.

Naoki terkesiap.

"Kau......Kau kira aku tak membuang-buang waktu untuk mengajari mu ? Lebih baik aku pulang sekolah untuk bekerja dan bermain gadget bukan nya mengajari orang seperti mu !" Teriak Naoto kemudian berjalan meninggalkan Naoki.

"Tunggu ! Naoto ! Hei !" Naoki mengejar Naoto yang kini mempercepat jalanya. Naoki menarik tangan Naoto kemudian mengapitkanya ke tembok.

"Apa lagi ?" Ucap Naoto dengan nada dingin.

"Maaf."

"Hanya itu ?" Naoto berucap dengan nada semakin dingin dan meremehkan.

"Bagaimana aku bisa mengerti kalau selama kau mengajariku kau sibuk dengan benda nista itu, huh?!"

Naoto diam tak bersuara menatap tajam Naoki. Naoki juga menatap Naoto tajam.

"Oke. Jumat akan ada ulangan Biologi. Kalau kau sampai dapat nilai buruk lagi..... aku akan berhenti dan perjanjian kita stop. Aku muak."

Naoki menggigit bibir kemudian menghembuskan napas lemas.

"Oke deal !"

(@-@)/

        Naoki meremat kertas ulangan matematika yang sudah lecek karena diremas oleh Naoto kini bertambah lecek. Naoki mengumpat dalam hati.

Sungguh Naoki benar-benar merasa bersalah. Ia bukan tak bermaksud untuk tidak belajar karena ia malas. Malam dihari sebelum ulangan matematika, sebuah komentar hadir di kolom blognya

Seperti biasa komentar Nato . Masih terekam jelas di otaknya, Nato dengan komentar panjangnya curhat padanya

Nato:Ren-chan !!!! Apakah kau benar punya teman bernama Naoki ? Kau tau, Aku tak percaya Ren-chan punya teman semenjijikan itu, Aku muak dengannya. Ren-chan  update please╭∩╮

Dan malam itu juga dengan kecepatan super satu malam ia habiskan untuk menghadap laptop dan  melupakan segalanya, termasuk belajar.

Bahkan ia tak tidur untuk mengerjakan desain merchandise baru.

Otomatis saat berhadapan dengam kertas soal berentet angka dan simbol matematika  mengerikan matanya memberat dalam waktu 5 menit ia tertidur dan terbangun 5 menit sebelum bel pengumpulan kertas soal.

Panik menatap kertas soal yang masih bersih tanpa jawaban, naoki dengan kecepatan super menuangkan isi otak, abstrak menoreh angka dalam kertas soal kosong perlu jawaban itu.

Bel berbunyi dan kertas soal di kumpulkan saat itu Naoki tau itu adalah akhir dari dunia.

Dan lusa adalah hari dimana nasib akan menentukan. Naoki menghela napas. Ia harus dapat nilai bagus di biologi. Dapat nilai jelek, dan kesempatan untuk mengubah teman kecilnya hilang lah sudah.

fanboy ? (DISCONTINUED)Where stories live. Discover now