chapter 11

98 10 7
                                    

A/n : jadi katanya cerita ini udah setahun ga Leo update// tabok.
Sebenernya udh ada draftnya, tapi hilang-
Sempet lupa jalan ceritanya,- jdi sy bca ulang lgi huehuehue.
Yaudhlah segitu aj enjoy reading!
-*-

     Pria surai cokelat menggeliat diatas gumpalan selimut yang membalutnya. Sinar matahari menyusup lewat lubang ventilasi seadanya. Kelopak matanya mengerjap-ngerjap kemudian membuka perlahan menampilkan iris senada rambutnya.

Matanya kuyu sedikit bengkak. Acara bangun paginya tiba-tiba terganggu oleh suara ketukan berkali-kali yang berasal dari pintunya. Mendecih, pemuda bernama Naoto Shihiro itu bangkit dari posisinya dan berjalan malas menuju asal suara.

Mengayunkan gagang pintu dan membukannya Naoto membulatkan matanya kaget melihat sosok yang benar-benar tak ingin dilihatnya sekarang. Dengan secepat kilat ia refleks menutupnya kembali.

"Hei- Naoto! Buka pintunya! Naoto! Kau kenapa ,sih ? Apa aku punya salah denganmu ? Kalau memang ada aku minta maaf. Naoto!" Seru pemuda surai navy hitam menggendor-gendor pintu didepannya. Sedangkan si pemilik pintu terduduk menekuk lutut tak mempedulikan.

"Naoto-!"

"Berisik!!" Jerit Naoto dari dalam.
Pria itu menghentikan gedorannya. Beberapa menit kemudian pintu kembali terbuka dan tanpa diizinkan masuk pria itu merangsek kedalam.

"Kau sebenarnya kenapa ?! Kau mengganggu pagi ku. Kau masuk kedalam rumahku. Apa maumu ?!" Bentak pria berkacamata tersebut

"Kau yang sebenarnya kenapa ?! Kau memutus teleponku tadi malam! Kau tidak membiarkanku masuk. Kau tidak mau kuajak, dan kau bicara aneh tentang tidak mau menemuiku selama seminggu!"Seru balik pria surai navy tersebut.

Naoto terdiam, menunduk seperti tak berani memandang pria didepannya. Benar yang kenapa itu sebenarnya dirinya. Apa karena ia cemburu ? Lagipula Naoki bukan siapa-siapanya dan itu terserah Naoki untuk memutuskan kapan ia harus menjawab perasaan perempuan itu.

"K-kau benar. Sebenarnya aku yang kenapa." Kekeh Naoto. Naoki menatap khawatir sahabat kecilnya tersebut mendengar getar dalam ucapannya. Jangan-jangan..

"Hei...Naoto. Jangan-jangan kau cemburu ?" Ucap Naoki menebak

"H-hah ?!" Naoto membelalakkan matanya.

"Apa kau cemburu aku akan jalan dengannya ?" Tanya Naoki lagi.   Tak bisa disembunyikan,semburat merah menjalar pada pipi Naoto sampai cuping telingannya.

"T-TIDAK! U-untuk...untuk apa kau cemburu denganmu ?!" Jeritnya memekakkan.

"Kalau begitu kenapa kau menolak pergi bersama Rikka-san ? Dan juga kenapa kau tak mau bertemu denganku selama seminggu? Tunggu- kalau tidak salah itu bukannya jangka waktu yang diberikan Rikka-san" Tanya Naoki. Naoto terkesiap kemudian menghela napas.

"Kau tunggu di luar."

"Hah ?"Naoki mengernyit bingung.

"A-akan kubuktikan kalau aku benar-benar tidak c-cemburu padamu. Karena yang kusukai hanya REN seorang. Tunggu diluar dan aku akan kembali dalam waktu 10 menit." Ucap Naoto membuka pintu dan mendorong Naoki keluar. Pintu kembali ditutup. Naoki terkekeh, menyenderkan punggung pada tembok, menunggu.

-*-

Pria surai cokelat berjalan dibelakang mengekor tak mengambil tempat disamping pria surai navy hitam yang mengajaknya. Ia berjalan menatap tanah seperti tak berani untuk menatap punggung pria didepannya yang kini sedang memperhatikan ponselnya.

"Kau sudah sarapan ?" Suara itu mengagetkan lamunan Naoto. Pria berkacamata itu tak langsung menjawabnya. Kalau diingat ia tadi langsung terburu-buru mandi dan berganti baju kemudian tak menyentuh makanan apapun.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 11, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

fanboy ? (DISCONTINUED)Where stories live. Discover now