Chapter 2

688 33 4
                                    

Saya balik lagi. Maaf klo cerita yg pertama jelek. Saya akan mencoba sebaik mungkin. Mohon krisarnya.

\(^3^)/

Kecipak air yang ditimbulkan oleh pijakan sepatu dari dua pasang kaki manusia, meramaikan jalanan yang sepi. Hujan masih turun walau tak sederas tadi. Tapi harapan hujan akan reda sepertinya mustahil.

Pria bersurai coklat kayu, menatap jalan, diam tak bersuara,membuang muka. Sedangkan Pria pemilik payung sibuk memutar otak untuk memecah keheningan yang melebihi pemakaman.

Mendapatkan topik yang dirasa kurang tepat, ia tetap memutuskan untuk membuka suara guna merombak keheningan.

"Naoto-kun, kata beberapa orang kau adalah seorang er...."Pria itu menimang pertanyaanya dilema perasaan tidak enak. Yang ditanya menoleh kepada orang yang bertanya.

"Penyuka sesama jenis ?" Sambung pria yang disebut Naoto. Pemilik payung yang bernama Naoki mengangguk perlahan.

"Ada masalah dengan itu ? Aku memang penyuka sesama jenis. Kalau kau jijik aku tak peduli." Jawab Naoto ketus.

"Eh-eh.... aku tak jijik ! Sungguh ! Lagi pula semua punya pendirian masing-masing untuk memilih orientasinya bukan ?"

"Entahlah aku tidak peduli." Jawab orang yang diajak berbicara berniat mengakhiri pembicaraan.

"Aku penasaran apa alasan seseorang- termasuk diirimu, menyukai sesama jenis....." Naoki mengadah,menatap langit yang masih meneteskan air matanya.

Naoto tak menjawab.

"Aku belok kiri, aku harus kerja sambilan. Arigato sudah membagi tumpangan payungnya." Naoto berjalan ke persimpangan kiri meninggalkan Naoki. Menerobos hujan yang kini mulai rintik- rintik.

~('-')~

Naoki tidak mengejar Naoto, lagipula kalau ia memberi tumpangan lagi, ia yakin orang itu akan menolak.

Naoki menghela napas berat.

Rumahnya tak jauh lagi. Masih menggengam payung nya sambil bersenandung. Melihat persimpangan, Naoki mengarahkn kaki nya ke sebuah supermaket untuk membeli bahan-bahan makanan untuk makan malamnya.

Setelah dirasa cukup, ia berjalan ke kasir dan membayar belanjaannya. Berjalan meninggalkan supermaket, ia membelokan kakinya ke arah kanan.

15 menit dari supermaket ia sampai di sebuah rumah yang tidak besar maupun tidak kecil. Langit mulai menunjukan tanda-tanda akan berhenti menangis.

Naoki membuka pagar. Pemilik rumah itu adalah dirinya. Orang tuanya bekerja di luar jepang, Ia tinggal sendiri tak ikut orangtua.

Alasan bohong nya sih, ia masih cinta jepang. Alasan sebenarnya ia mencari seseorang. Masih rahasia orangnya. Nanti pun juga terungkap.

Memasuki halaman rumah, ia menutup pagar kemudian mengekspolarasi kantong celana mencari kunci rumah.

Mendapatkanya, Naoki memasukan batang besi pembuka pintu itu ke lobangnya, memutarnya 2 kali, pintu pun terbuka. Memasuki rumah dan menutup pintu kembali.

Berjalan menuju dapur, Naoki sedikit melirik jam yang melekat pada dinding pembatas ruang keluarga.

Pukul 06.00

Ia meletakan belanjaannya kemudian berjalan memasuki kamar mandi untuk melakukan ritual bersihkan tubuh dari debu dan kotoran-singkatnya mandi.

15 menit yang terdiri dari kosok tubuh dengan sabun, cuci rambut dengan shampo dan bilas tubuh dengan air, akhirnya ia menyelesaikan ritualnya.

fanboy ? (DISCONTINUED)Where stories live. Discover now