Prolog: Kwangya dan Bumi

212 26 1
                                    

Hello guys! Welcome back.

Perhatian! Cerita ini mungkin bisa dibaca terpisah tapi kalian yang baru baca cerita ini tanpa baca MYSTERY LABORATORY cerita yang pertama, kalian pasti bakal bingung sama asal usul dan tokohnya.

Mungkin readers lama bisa kasih paham sama readers yang baru.

Okeh have fun! Semoga sukaaaa;)

Btw salam kenal, aku adhyse, kalian bisa panggil aku Dise atau adhys mwahhhh!!.

.
.
.
.

"SERANG SEMUANYA!"

Ten berteriak memerintah seluruh anggota Kwangya.

Ada penyerangan mendadak dari seorang musuh yang tak diketahui. Menyadari musuh tak bisa pergi dan malah memberontak.

Ten akhirnya mengeluarkan kekuatannya, memang seorang pemimpin adalah yang paling kuat.

Ketika kekuatan Ten bersatu dengan seluruh anggota Kwangya barulah ribuan musuh itu pergi meninggalkan Kwangya.

Nafas Ten terengah, dia menggeleng pelan, tidak tau jika Queen black belum seberapa banding dengan musuh baru mereka.

"Kak kau tidak apa?" Karina menghampiri Ten.

Ten mengangguk "cepat, urus yang lain, mereka semua butuh pertolongan"

Langsung Karina mengangguk, bersama Giselle dia memimpin semua anggota Kwangya untuk berkumpul.

Banyak dari mereka yang terluka akibat serangan mendadak dari musuh baru.

Ten dengan kekuatan teleportasinya langsung menuju kamarnya yang paling rahasia hanya adiknya yang tau dimana kamar Ten.

Dengan kemampuannya Ten melacak darimana musuh baru mereka.

"Argh sial! Susah sekali dilacak!"

Musuh baru mereka cukup pintar dengan tidak meninggalkan jejak.

Lalu Ten terpikirkan sesuatu, saat dibumi dia belajar apa itu sidik jari, dan sidik jari bisa dilacak, Ten lalu menghilang dan kembali ke tempat kekacauan tadi.

Dia melihat-lihat tempat mana yang paling kacau, kemungkinan besar sidik jari salah satu musuh ada banyak disitu.

Di sebuah pohon kamar Biru, didekat sungai itu tempat yang paling kacau.

Ten langsung teringat siapa anggota Kwangya yang menjaga sungai teleportasi ini.

Sehun, nama itu yang Ten ingat.

Segera, Ten berjalan cepat menuju kamar Sehun.

Dan benar saja, Sehun terbaring lemah tak berdaya didalamnya.

"Sehun! Ada apa dengamu?"

Ten memejamkan matanya sejenak, dia mengeluarkan kemampuan menyembuhkannya.

KWANGYA and EARTH (S2) Where stories live. Discover now