14. Dokter Kun.

63 13 4
                                    

Keadaan canggung.

3 menit setelah mereka pingsan, Doyoung datang dan langsung memanggil dokter yang ada dikampus mereka, untuk memeriksakan mereka kembali.

Teorinya adalah, jika sesama teman dulu, mereka kembali lagi, lalu saat satu persatu Taeyong menatap mereka semua setelahnya dia merasa sakit kepala dan pingsan.

Mungkin Taeyong akan menjadi yang paling tersiksa kalau dia bertemu lagi dengan teman-teman masa lalunya, karena dia akan terus merasakan sakit kepala dan pingsan.

Apakah ini faktor karena Taeyong adalah leader mereka? Jadi Taeyong seolah dipaksa mengingat semuanya dan menanggung bebannya seorang diri.

Walau Jeno dan Jisung mengalami hal yang sama, tapi lebih sering reinkarnasi dari Profesor Taeyong ini, mengalami sakit kepala yang bukan penyakit, terkadang pusing saat menatap mata orang yang tak familiar, bahkan sejak lahir dia mendapat bekas luka di perutnya.

Walau dokter bilang, itu bukan apa-apa, tapi setelah dewasa terkadang Taeyong merasa sakit perut juga. Walau lagi, itu bukan penyakit.

Doyoung duduk diantara dua orang ini, Taeyong disebelah kirinya lalu Kun disebelah kanannya.

Mereka berdua sadar secara bersamaan, aneh.

Tapi Doyoung mengira, mungkin tadi Taeyong belum sadar saat dia kesana dan Kun kelelahan makanya pingsan sejenak.

Keadaan masih canggung.

"Hehehe maaf nih ya, nama lo Taeyong kan? Jadi apa lo masih sakit?" Tanya Doyoung basa-basi.

"Engga kok"lirih Taeyong, matanya mencuri-curi pandang dengan orang disamping doyoung.

"Oke berarti bukan karena sakit lutut" Ucap Doyoung menyimpulkan.

"Lah bocah, lo ngapain ikut pingsan segala ege" Doyoung menyenggol lengan Kun.

Kun masih terdiam, dia merasakan perasaan aneh sedari tadi saat Taeyong di sampingnya, sedih, gugup, ingin menangis, kekhawatiran dan rasanya ingin berteriak bercampur menjadi satu.

"Ya tadi dokternya bilang kan? Gue kecapean" Lirih Kun.

Doyoung mengangguk berkali-kali.

"D-dokter?" Kun mengucapkan kembali kata itu.

Dia merasa aneh dengan profesi yang menyelamatkan banyak nyawa itu.

Dokter? Oh ayolah Kun ingat! Hatinya seolah berkata Kun punya hubungan dengan profesi ini.

Tiba-tiba Doyoung mendapat telpon yang membuatnya pergi dari tengah-tengah mereka.

Langsung keadaan Canggung lagi, Kun memilih melihat arah lain yang penting bukan orang disampingnya. Dia merasakan sesak didadanya, sampai perlahan tangannya meremat dadanya.

Mata Kun berkaca-kaca, entah kenapa berada sedekat ini dengan orang disampingnya membuat Kun merasakan hal menyedihkan yang luar biasa.

"Sampai berjumpa di kehidupan selanjutnya"

Ah! Kata kata itu terngiang-ngiang.

"Oh aku permisi!" Kun segera bangkit dari duduknya, lalu membungkuk sopan pada Taeyong.

Tapi baru selangkah tangannya dicegat oleh Taeyong sendiri.

"Tunggu!" Taeyong memberanikan diri menatap mata Kun dengan dalam walau dia khawatir jika rasa tidak enak akan melanda kepalanya lagi.

"Ya?"

"K-kun?" Lalu Taeyong melepas tangan Kun.

Ah, Kun mengira mungkin Taeyong menanyakan namanya walau mereka sebelumnya belum pernah berkenalan.

KWANGYA and EARTH (S2) Where stories live. Discover now