12. Wisata masa lalu.

78 10 9
                                    

2 bulan berlalu setelah mengikuti tes akhirnya Onyx diterima juga dikampus pilihan papahnya.

Namun yang membuatnya terkejut adalah, sejak kapan papahnya sudah menjadi dosen disana? Dosen jurusan Astronomi, jurusan yang Onyx pilih.

Sepertinya, kedepannya Onyx harus menjadi rajin dan jangan macam-macam jika tidak mau papahnya marah.

Dari sejak Onyx masuk halaman kampus pun dia sudah menjadi pusat perhatian sama seperti dirinya di SMA dulu.

Alasannya? Siapa juga yang tidak tertarik dengan anak dari tuan Moon Taeil ini? Seluruh negeri tau Moon Taeil beserta karya legendaris yang Taeil tulis dulu.

Selain itu juga, Onyx punya wajah tampan dan nekad mengambil jurusan yang bisa dibilang sulit, tentu dirinya menjadi pusat perhatian.

Kini Onyx memasuki jam pertama, yang tambah membuat Onyx makin gugup adalah papahnya sendiri yang akan menjadi wali kelas mereka.

Berasa salah milih jurusan aja.

"Selamat pagi semua" Taeil masuk dengan buku ditangannya.

Lalu menuju mejanya dan meletakkannya disana.

Tak hanya anaknya yang jadi pusat, bapaknya pun iya, macam sugar daddy, masih awet muda dan ketampanannya tidak luntur.

Kalau kaya gini, mungkin satu universitas ngincar mereka berdua.

"Selamat pagi juga" Balas mahasiswa kelas itu semangat.

Taeil maju kedepan mendekati meja paling depan tengah, seperti guru pada umumnya.

Lalu dirinya tersenyum hangat.

"Mahasiswa baru ya?" Candanya terkekeh.

Langsung dah tuh sekelas ricuh, terkecuali Onyx yang lagi gelisah nggak tau kenapa.

"Karena ini hari pertama jadi kita perkenalan aja ya, sambil bahas materi sedikit" Ucap Taeil. Asik kali ya dosen kaya gini.

Dari tadi pandangannya tak lepas dari Onyx, dalam hati Taeil ingin menertawai Onyx sebenarnya, karena Onyx selalu menghindar dari tatapan matanya, seolah papahnya yang tampan ini adalah dosen killer.

Kelas Onyx begitu semangat menyambut pelajaran dari Taeil, tanpa Onyx duga papahnya mengajar dengan cara asik membuat mahasiswa disana mendengarkan dan paham apa yang disampaikan.

Sampai jam pertama pun selesai, Taeil sudah keluar dari ruangan, dia menuju ruang dosen.

Tentu semenjak Taeil memulai bekerja disana, dia disambut dengan sangat baik oleh para dosen.

"Pak Taeil, anda mengurus kemahasiswaan kan?" Seorang dosen wanita menghampiri Taeil.

"Iya? Ada yang bisa saya bantu?" Ucap Taeil sopan.

Dosen perempuan bernama Joy itu tersenyum tipis "sepertinya, boleh bicara berdua?"

"Ah tentu mari, sekalian makan siang"

Joy mengangguk.

Mereka berada di kantin khusus dosen.

Sambil makan siang Taeil bersama Joy membicarakan hal-hal mengenai mahasiswa.

"Jadi ada apa?"

"Emm bu Joy?"

"Joy?"

"Hei"

Setelah ditepuk lembut oleh Taeil, Joy tersadar dari lamunannya.

"Hehe maaf Pak, abisan pak Taeil manis banget sih" Balas Joy malu-malu harimau, eh kucing.

KWANGYA and EARTH (S2) Where stories live. Discover now