1.0

6.8K 1.3K 345
                                    

"adena, i'll be your boyfriend, so will you be my girlfriend? "

gue mematung gak nyangka heeseung nembak gue di depan umum. satu sekolah lihat termasuk para guru. sedangkan heeseung masih setia masang senyum pepsodent nya.

gue mendekat ke heeseung dan berbisik di telinganya. "ikut gue, " gue narik tangan heeseung menjauh dari tempat pelaksanaan pensi. disambut sorakan dari orang-orang laknat yang ngecie-ciein.

sampai di taman belakang sekolah gue lepas tangan heeseung. gue menunduk sembari gigitin ujung kuku. gue bingung mau gimana.

"udah gak usah malu malu. gimana? mau nggak? " heeseung naik-naikin alisnya. dia ngibasin permen kaki di depan muka gue membuyarkan lamunan.

"den, pasti mau dong jadi pacar gue. secara gue kan ganteng, " heeseung nyugar rambutnya ke atas.

gue toyor kepala heeseung, "idih ganteng dari amazon. "

gue ambil permen kaki dari tangan heeseung. ngelihat itu, dia berbinar sekaligus senyum lebar. dia mau meluk gue tapi gue tahan.

"kok dibalikin? "

gue senyum kecil saat heeseung kebingungan karena gue masukin permennya ke dalam kantong jaket yang dia pake. gue nepuk bahu heeseung pelan.

"maaf, gue gak bisa. jangan berharap besar sama cewek kaya gue. lo pantas dapat yang lebih baik. "

gue pergi ninggalin heeseung tapi sebelum itu tangan gue lebih dulu dicekal. gue berbalik ke belakang dengan ekspresi datar. heeseung senyum masam dan buka telapak tangan gue yang mulanya terkepal.

"simpan ini anggap aja sebagai hadiah dari gue. jaga diri, maaf kalo gue ngebuat lo gak nyaman, " heeseung ngacak rambut gue. kepalanya mendekat ke telinga gue, "saranghae."

heeseung pergi lebih dulu dengan ekspresi yang gak tertebak. entah kenapa waktu heeseung bilang saranghae, jantung gue deg-degan. mungkin karena gue bernapas makanya deg-degan.

gue manggil heeseung, dia berhenti tapi gak noleh. gue diam beberapa saat buat mantapin hati.

".... jauhin gue, " kata gue lirih.

heeseung gak jawab tapi beberapa detik kemudian dia menganggukkan kepala dan pergi. benar benar pergi.

gue gak salah. karena gue berhak buat nolak, iya nolak heeseung.

■□■□■□■□

semenjak hari itu, heeseung beneran menjauh dari gue. berasa ada yang kurang, ah mungkin itu karena gue belum terbiasa aja. toh gue sendiri kan yang minta.

setelah libur semester satu, hari ini gue kembali sekolah kaya biasa. liburnya kurang lama cuma dua minggu. tapi kalo kelamaan juga gak enak.

janji libur dua minggu ternyata hampir satu tahun.

"halo semua kenalin gue karina. semoga bisa jadi teman baik. "

di kelas gue ada anak baru, cewek. cakep banget gila kaya idol korea. apalagi orangnya kelihatan ramah. dia duduk di meja belakang gue.

"hai, gue karina. lo? " karina noel bahu gue dari belakang.

gue balas ngulurin tangan, "adena." gue senyum kecil.

■□■□■□■□■

istirahat gue niatnya mau ke kelas sebelah buat bayar pesenan brownies yang gue beli. kebetulan anak sebelah banyak yang jualan makanan homemade gitu.

gue celingukan di depan kelas buat cari orangnya tapi nihil. sepi cuma ada satu orang lagi nelungkupin kepala di atas meja—heeseung.

tanya gak tanya gak tanya gak? — bodo lah tanya aja.

"permisi, eung felix-nya ada? " tanya gue kikuk. agak canggung rasanya pasca kejadian itu.

heeseung dongakin kepala. dia berdiri dan jalan ke arah pintu. mau nyamperin gue?

"eh gue cuma cari felix kok—"

"oy, na kantin bareng kuy. "

gue melongo. heeseung merangkul bahu karina dan ngajak ngantin bareng.

"adena, gue duluan ya, " pamit karina yang entah sejak kapan dia ada di depan kelasnya heeseung.

gue menganggukkan kepala. malu banget, GAEUL!! geer amat gue jadi orang.

bisa gue lihat, heeseung ketawa ngakak bareng karina. padahal karina kan murid baru kok langsung akrab sama heeseung. harusnya aku yang disana~

gue senyum kecut. gue yang minta tapi kenapa hati gue sakit?

■□■□■□■□■

tidak sesuai ekspektasi:)

niatnya gak bakal aku kasih konflik tapi nanti pasti hambar banget. tenang konflik nya ringan

tbc

musuh tapi pacaran ; heeseungDonde viven las historias. Descúbrelo ahora