0.4

8.4K 1.5K 166
                                    

bel pulang sekolah bunyi. gue keluar kelas dan nemuin heeseung yang lagi duduk sambil mainan hp. beneran nih dia mau ngajak gue pulang bareng?

"jadi? " tanya gue ke heeseung.

heeseung ngedongak terus masukin hpnya ke kantong celana. "jadi lah, ayok. "

heeseung berdiri terus gandeng tangan gue. heh apaan nih pake acara gandeng segala.

"heh lepasin, " gue melotot ke heeseung. bukannya dilepasin, heeseung malah masukin tangan gue ke dalam saku hoodienya.

gue berontak buat ngelepasin genggaman heeseung. masalahnya ini banyak yang lihatin anjir. tapi karena heeseung tenaganya kaya werkudara, gue akhirnya pasrah.

"loh, seung kok belok? rumah gue kan harusnya lurus, " gue nepuk helm heeseung. rumah gue kelewatan woy.

heeseung diem aja. lo budeg apa pura-pura gak denger sih? help gue diculik heeseung.

gue dibawa heeseung ke mall. gue mau pulang takut diculik om om.

"ngapain kesini? lo mau culik gue ya?" gue turun dari motor heeseung. dia diem aja malah narik tangan gue buat masuk mall. berasa kambing daritadi ditarik mulu.

heeseung bawa gue ke bioskop. oh mau diajak nonton. bilang dong kan gue gak usah histeris.

"mau ngapain kesini? "

"mau dagang cangcimen. udah ah ikut aja jan banyak tanya, " heeseung dorong bahu gue buat antri beli tiket.

heeseung milih film horor. gue gak berani nonton film begituan tapi selama dibayarin yaudah lah manut aja.

gue sama heeseung duduk di kursi buat nunggu jam tayang film. "ini dibayarin kan? " gue nunjuk dua tiket yang ada di tangan gue.

heeseung ngangguk. "iya, btw udah ijin ortu lo belum? ntar gue disangka nyulik anaknya. "

kan emang lo nyulik gue sukijan. "belum lah. gue kan gak tahu kalo diajak nonton. "

heeseung ngeluarin hpnya terus dikasih ke gue. mau apa? mau pamer hp?

"telpon ortu lo biar gue yang ngomong."

gue ambil hp heeseung terus ngetik nomor bunda. setelah tersambung, heeseung ngambil hpnya dari tangan gue.

"halo? siapa ya? "

"assalamu'alaikum, tante. saya heeseung temennya adena. saya ijin mau ajak dena nonton ya, tan. saya jamin nanti pas pulang masih utuh kok."

"waalaikumsalam. iya nak heeseung boleh kok asal adena-nya dijaga ya terus jangan pulang larut malam. "

"iya, tan. terima kasih. "

tut

habis nelpon bunda, heeseung masukin lagi hpnya ke kantong celana. "na, gak usah beli popcorn ya. uang gue ngepas nih tadi diutang si jay. "

gue ngangguk, syukur-syukur gue udah dibayarin tiket masa mau ngelunjak minta beliin ini itu. gue masih tau batasan lah.

"nih nanti makan ini aja, " heeseung ngeluarin bungkusan dari dalam tasnya. itu marning jagung anjir😭

 itu marning jagung anjir😭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"tapi kan itu—"

heeseung motong omongan gue. "udah gak papa yang penting sama-sama dari jagung. malah murah ini, lebih enak daripada popcorn. "

yaudah iya.

begitu jam menunjukkan kurang sepuluh menit film dimulai, gue sama heeseung masuk teater. rame banget yang nonton, maklum sih kan ini film yang lagi viral.

gue sama heeseung duduk sebelahan dan selang beberapa menit kemudian film dimulai. masih awal, gak ada jump scare. gue masih enjoy makan marning yang dibawa heeseung dengan cara disembunyiin di dalam tas.

tengah-tengah film, mulai ada penampakan syaiton. udah mulai suasana menegangkan nih. gue nutupin muka pake tangan sambil sesekali ngintip. mau mau tapi takut.

"HUA ASTAGFIRULLAH INNALILLAHI ADA SETAN, " gue kaget spontan meluk tangan heeseung. spontan loh bukan modus yang disengaja.

bentar, kok heeseung diem aja nggak ikutan kaget, kan dia takut nonton horror. gue nengok ternyata dia tidur. pantes daritadi kagak ngebacot.

biarin lah mata, mata dia sendiri. untung tidurnya enggak ngorok jadi gue gak malu. gue lanjut nonton filmnya walaupun sesekali kaget + takut.

bener kata heeseung, marning jagung lebih enak daripada popcorn. ya walaupun agak keras pas digigit tapi rasanya gurih pedas.

"seung, bangun. WOY BANGUN JANGAN NGEBO DI TEMPAT UMUM, " gue goyangin bahu heeseung. dia tidur sambil mangap.

gak bangun-bangun, gue tepuk pipinya agak keras.

"apasih ganggu aja—loh kok masih sepi? filmnya belum mulai? " heeseung ngucek matanya.

belum mulai bibir bibirmu.

"belum mulai gundulmu. ini udah selesai anjir. ayo keluar, malu-maluin banget. "

gue tarik tangan heeseung. dia sempat oleng karena matanya masih merem. gak lagi gue mau diajak nonton sama heeseung.

"cepet ya perasaan tadi gue baru duduk eh udah selesai aja filmnya, " heeseung make helm sambil nguap lebar bangetttt—mungkin dinosaurus muat tuh.

dahlah serah apa kata lo, seung.

■□■□■□■□■

tbc

musuh tapi pacaran ; heeseungWhere stories live. Discover now