1.5

7.3K 1.3K 504
                                    

diharapkan untuk sabar dan kuat saat membaca part ini.


setelah beberapa hari meyakinkan diri, gue memutuskan buat mundur. iya, gak sepenuhnya mundur kok. gue ikut saran dari ni-ki buat ngungkapin perasaan. seenggaknya gue merasa lega dan berusaha, hasilnya kaya apa gue pasrah. tapi emang heeseung cocok kok sama karina. dia orang baik, gak seharusnya sama gue yang teganya nyakitin dia.

istirahat, gue pergi ke lapangan sekolah. karena ada lomba pbb yang akan diadakan beberapa hari lagi, jadi anak paskib giat-giatnya latihan. termasuk juga heeseung kan dia ketuanya.

"ekhem, s-seung? " panggil gue lirih.

"weh ada mbak crush tuh, seung. samperin lah ihiy. " temennya heeseung dorong badan dia buat nemuin gue.

gue menundukkan kepala. antara malu sama takut buat ketemu heeseung. padahal dia gak gigit. maju tak gentar~

"apa? " tanyanya ketus. baru aja kemarin menye-menye sekarang balik lagi ya.

gue mendongakkan wajah. memberanikan diri buat natap heeseung tepat di matanya. agak kesusahan soalnya dia tinggi macam bambu galah. gue memilin ujung seragam saking gugupnya. "maaf, " lirih gue.

heeseung naikin alis. "buat? "

gue menghela napas. semangat adena kali ini kesampingin gengsi. "maaf secara gak langsung gue nyakitin lo. maaf karena udah nyuruh lo buat menjauh. maaf karena nolak lo. dan maaf karena gue suka sama lo, " intonasi gue agak memelan di akhir kalimat. gue kembali menundukkan kepala. gue ngomong dengan satu tarikan nafas kaya orang ijab qabul.

heeseung menyilangkan tangan di depan dada sambil benerin letak topi hitam yang dia pakai. "apa? gue gak dengar. "

gue tampol nih?

gue mengelus dada, sabar. "maaf karena gue suka sama lo. "

heeseung manggut-manggut. "oh, " jawabnya singkat.

gak kok, gue gak berekspektasi tinggi. heeseung berhak ngerespon kaya gitu. gue juga sadar diri. sakit tapi emang itu konsekuensinya. gue merogoh sesuatu di kantong jas almamater.

"gue kasih lagi permen kaki ini ke lo. " gue ambil tangan heeseung dan naruh permen kaki merah yang pernah dia kasih dulu. lagi, gue merogoh kantung yang sebelah. "satu lagi. baca tulisan di belakangnya. makasih, gue pergi. "

gue usap mata yang hampir ngeluarin air. cengeng banget gue gini aja nangis. tapi gapapa, gue udah berani. gue bisa kalahin ego. seenggaknya gue udah jujur sama heeseung dan khususnya diri gue sendiri.

sesuatu yang gue kasih ke heeseung adalah permen kiss. tau kan? sok ngide aja gitu daripada ngasih coklat udah mainstream. sesuai lah, dia ngasih permen gue juga kasih dia permen.

baru aja gue balik badan dan berniat pergi, suara heeseung setelahnya bikin gue mematung. gue gak berkedip dan tahan napas sesaat.

"i love you. "

gue balik badan dan natap heeseung berbinar. gue gak mimpi kan?

"hah? apa? " tanya gue kaya orang goblok. bibir gue sampe bergetar.

heeseung ngangkat tangannya yang megang permen kiss. "apa? gue cuma baca tulisan di belakang permennya."

adena lo kegeeran banget anjir.

gue senyum kecut dan melanjutkan niat buat balik ke kelas. bodoh, gak tahu diri banget. udah nyakitin masih aja berharap buat diterima.

"ADENA! I LOVE YOU! "

teriakan heeseung gak gue gubris. gak pasti dia cuma prank. tiba-tiba ada benda yang kena kepala gue. kayanya emang sengaja dilempar. gue berhenti dan mungut benda itu. permen kaki yang gue kasih ke heeseung?

gue bangun setelah ambil permen itu. di depan sana ada heeseung yang merentangkan tangan. dengan alis yang dinaik-naikkan sengaja banget kaya mau ngusilin orang.

"i love you beneran nih. gak mau peluk? " heeseung goyangin kedua tangannya.

gue tersenyum lebar dan lari nyamperin heeseung. gue tabrak dada heeseung lumayan kencang ngebuat dia hampir aja kejungkal ke belakang.
heeseung ngelus rambut gue dan nempelin dagunya di pucuk kepala.

"cie nyaman banget kayanya pelukan gue. " gue mendongak dan sadar. saat gue mau lepasin pelukan, heeseung lebih dulu nahan.

"mau gak nih jadi pacarnya a' heeseung? " heeseung ketawa ngakak habis nyebut dirinya sendiri aa'.

gue juga ikut senyum tapi setelah itu kembali datar. gue menggelengkan kepala. "tapi lo bilang ke gue dulu, i hate you. terus lo mau dijodohin sama karina kan? "

heeseung loading sebentar dan ngakak lagi. dia cubit hidung gue pake jarinya. "hahahaha gini deh. gue bilang gitu ke lo itu bukannya benci yang gimana-gimana. i hate you, karena lo gak mau jujur sama perasaan lo sendiri. gue gak suka lo bohongin diri sendiri.

kedua, gue gak dijodohin sama karina. dia nanya ke gue, misal kalo gue dijodohin sama dia mau nggak? soalnya papinya mau jodohin dia sama anak sekolah sebelah. takutnya cowok itu nolak dia. dan ya, karina itu sepupu gue, njir. "

muka gue tambah datar. gue tonjokin bahu dan dada heeseung. nyebelin tau nggak anjir.

"kenapa gak bilang sih. tau gitu gue gak overthinking. "

heeseung nyolek dagu gue. "ey, lo nguping gue pas di tangga ya? hahah gue sama karina sepupuan kok gak ada hubungan lebih. "

gue kikuk karena ketahuan. antara malu + kesal, gue maksa lepasin diri dari pelukan heeseung. bodo ah mau balik aja ke kelas. tapi tangan heeseung lebih dulu narik lengan gue.

"dih jangan ngambek dong. lo sih gak nanya makanya gue gak bilang. gue masih suka sama lo. tapi lo sendiri yang minta gue buat menjauh jadi ya gue turutin. makanya kalo punya gengsi tuh jangan diternak. " heeseung noyor kening gue pake jari telunjuk. " jadi gimana? mau gak? "

"apa? " tanya gue. paham kok maksudnya tapi sengaja pengen jahilin heeseung.

"au ah gue ngambek. " heeseung gembungin pipinya. gue ketawa dan berjinjit buat ngusap rambutnya yang topi yang dia pakai.

"mau kok, " jawab gue malu-malu setan.

"mau apa? " kan jahilnya kumat.

gue ngendikin bahu. "itu mau topinya. soalnya bagus banget warna hitam. "

heeseung masang ekspresi datar. puas kan lo giliran gue jahilin. heeseung balik badan mau pergi. karena kasihan anak orang gue kerjain, akhirnya gue tarik ujung seragamnya bagian belakang. gue berjinjit lagi biar bisa deketan ke telinganya.

"gue mau kok jadi pacar lo. "

heeseung berhenti tanpa respon. gue tarik topi hitam punya dia terus gue pake di kepala. bagus cuy daripada beli mending pinjam aja punya pacar. wih statusnya beda nih sekarang hehe.

"den, merek permen yang lo kasih ke gue apa? " tanya heeseung tiba-tiba dengan wajah sumringah.

dengan cepat gue jawab, "kiss."

"hah? lo mau gue kiss? "

👁👄👁





BUKAN GITU ANJIR KONSEPNYA😭


end




































































tapi boong wkwk

■□■□■□■□■

part ini terlalu panjang kan? anggap aja bonus lama gak update.

ringan beneran kan konfliknya. tinggal uwu-uwuan dan ending. dah emang awalnya buat ini cuma pengen nulis bebas aja. biar gak kebanyakan mikir beban wkwk.

tbc

musuh tapi pacaran ; heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang