17.Bingung

37.3K 722 63
                                    

Setelah puas keliling alun alun dan kenyang a Hafidz mengantarku pulang

"Makasi ya aa" Lalu aku menutup pintu mobilnya dan menuju ke rumah ku kami lanjut di chat

Hafidz : nanti weekend main ke rumah aku ya

Aku : iya aa

Hafidz : nanti aa jemput lagi disana ya sayang

Aku : iya aa aku tunggu ya

    Lalu aku beranjak tidur karena cape

####

Aku terbangun di kasur ku lalu ku beranjak ke kamar mandi, aku tak punya aktivitas saat itu aku hanya beres beres rumahku saja

    Aku mengutak ngatik hpku di aplikasi gay dating karena aku merasakan sange aku putuskan untuk keluar rumah dan berniat bermain dengan mang mumu hanya untuk menuntaskan hasratku

"Mang.... " Aku memberanikan diri untuk menemuinya, namun nihil tak ada jawaban dari dalam rumahnya lalu aku menuju warung karena lapar berniat membeli sebuah makanan untuk mengganjal perutku

"Raka!!, bantuin dulu lah ini tolong pegangin" Teriak seseorang dari dalam rumah seorang duda yang ku tau dia adalah guru ngaji ku

"Ohh iya a apa? " Tanya ku sambil memasuki rumahnya

"Ini Ka tolong pegangin susah sendiri mah" Ia mengambil tangga bambu dan disenderkannya ke genteng

"Oh iya a boleh" Aku memegang tangga kayu itu dan ustadz Ruzli memanjat tangga itu

"Saya mau benerin genteng tapi ga ada yang megangin tangga euy soalnya takutnya ngegeser soalnya jalnnannya kan ga rata" Ustadz Ruzli terus berbicara sambil memasangkan gentengnya yang berlubang

"Minum dulu atuh ka" Ajak ustadz Ruzli

"Iya a" Aku duduk disebelah ustadz Ruzli

"Seklian kamu disini aa minta tolong ya" Katanya sambil masuk ke dalam rumah

"Apa gitu a? " Aku membuntuti nya kedalam rumah

"Bantuin aa nguras bak mandi ya" Katanya padaku dengan memasang muka seperti memohon padaku

"Iya a sok" Aku tak enak dengannya untuk menolak

"Yasudah buang dulu aja airnya biar enak nanti ngurasnya ka" Tanpa disuruh dia kali aku menyalakan kran air lalu ku biarkan begitu saja

Ditengah tengah kita menguras bak mandi ustadz Ruzli terlihat sangat menggoda aku hampir tak tahan melihatnya

"Kamu cape ya Ka? " Tanya ustadz Ruzli padaku

"Engga a" Kataku sambil melanjutkan pekerjaan agar segera istirahat

Selang beberapa menit kami menyelesaikan pekerjaan kami

"Mandi disini ka? " Tanya ustadz Ruzli padaku

"Iya a aku kegerahan" Kataku pada ustadz Ruzli

"Yasudah kamu duluan aja" Kata ustadz padaku, aku segera memasuki kamar mandi dan mulai aktivitas mandi ku

"Ustadz boleh nyuruh ga?!!!! " Aku berteriak dari dalam kamar mandi

"Apa?! Ka? " Ustadz menghampiri ku namun tak berani masuk ke dalam kamar mandi karena ada aku

"Boleh pinjam anduk nya ga a? "Tanyaku pada ustadz Ruzli

" Nih"dia menyodorkan handuk tanpa Melihat padaku

Lalu aku melalui dirinya dengan handuk dililitkan di pinggangku

"Aa apa apa ini ih? " Aku kaget saat ustadz Ruzli melepas lilitan handukku lalu ia memelukku dari belakang itu membuatku cukup sange

"Love you Raka" Ia membisikan kata kata itu dengan halus tepat di lubang telingaku sebelum lidahnya menyentuh telingaku

"Ahhh.. Ustadz" Aku tak bisa membendung hasratku pada ustadz Ruzli

"Panggil sayang bukan ustadz ya sayang" Perintahnya aku hanya menggangguk dan membalikan tubuhku  seketika bibir kami bertemu satu sama lain kami berada di posisi ciuman yng menikmati satu sama lain, dia sangat lihai memainkan lidahnya didalam mulutku

"Ahhh..... Raka.... Sepong ya punya aku" Lalu aku berjongkok entah dari kapan kontolnya sudah ada diluar lalu aku memasukan kontolnya ke mulutku, kontolnya besar jadi hanya masuk setengah saja

"Ahhh... Ahhh... Ahhh.. Sayang... " Desahan ustadz Ruzli sangat membuatku bernafsu

"Eummm... Eummmm... Eummmm" Aku hanya bisa mengeluarkan suara tersebut, lalu aku ditarik ke atasnya untuk menyentuh bibirnya lagi

"Yang kamu udah siap? " Aku tahu apa yang ditanyakannya

"Aku siap yang" Lalu ustadz Ruzli mengajakku ke kamarnya, aku dibaringkan dikasur empuknya

Aku dibuat tengkurap oleh ustadz Ruzli dan

"Ahhh... Sayang... Enak... " Ustadz Ruzli memasukan kepala kontol nya ke dalam anusku itu terasa enak

"Ahhh... Yang enak" Aku mendesah karena ku merasa ini adalah mimpi yng menjadi kenyataan

"Ahh.. Ahh... Ahhh... " Ustadz Ruzli sagat menikmati prmainan kami

"Ahh yah terus genjot enak.. " Desahku pada ustadz Ruzli yang santai gagah menggenjot ku

20 menit tak terasa ustadz Ruzli suda berkeringat aku pun sama berbagai macam gaya telah kami coba itu sungguh kenikmatan dan pengalaman yang tak akan aku lupakan

"Ahhh.. Yang... Crot dimana? " Ustadz Ruzli bertanya sambil terus menggenjot ku

"Didalam aja yang " Kataku sambil mengempotkan lubngku terasa beberapa tembakan mengenai prostatku aku sungguh menikmati itu hingga aku menyusul mengeluarkan spermaku di sprai ustadz Ruzli

####
Gillaaaa
Lebih dari sebulan ya aku ga post cerita lagi

Maaf ya
Makasi yang udah stay pantengin terus boss

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 02, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Nafsu Tetenggaku (On Going)Where stories live. Discover now