Hari sabtu aku di ajak a irwan dan istrinya untuk memanen jagung di kebunnya a irwan, kebunnya tak terlalu besar
"Ka makanannya taro di dalem gubuk aja" Kata a irwan menunjuk sebuah gubuk yang terbuat dari bilik bambu yang ta terlalu tertutup saat ada orang a irwan memanggilku Raka atau Ka
"Iya a aku taro dulu ya" Kataku sambil berjalan ke menuju gubuk yang di tunjuk a irwan
Kami hanya bertiga mulai memetik jagung namun kami membiarkan pohon jagung masih tertancap dan menjulang tinggi karena masih ada yang muda katanya tak terasa adzan dzuhur sudah berkumandang
"A Ratna duluan ya udah duhur" Kata istri a irwan sambil berjalan menjauh,semua jagung sudah dipetik dan diangkut kita hanya mengeringkan keringat saja,
"Iya teh sok udah beres jugakan ini aa mau meriksa lagi sekali lagi ga papa ditemenin ama Raka aja teteh mah duluan" Katanya lengannya sudah nakal namun ku tepis karena takut terlihat oleh istri a irwan
"Yang mau aa entot ga? " Tanyanya berbisik padaku
"Ih aa mah masa disini" Kataku malu malu namun sedari tadi aku menahan nafsu karena melihat keringat yang bercucuran dari muka a irwan
"Ga papa yang kan di gubuk lagian istri aku udah pulang sama ga akan keliatan kan pohon jagungnya juga tinggi yang" A irwan mencoba menjelaskan
"Aman a? " Tanyaku memastikan karena masih takut
"Aman yang nih pegang kontol aa udah ngaceng da kuat pengen di masukin ke lobang kamu" Katanya sambil menciumku, kami berciuman selama 5menit lalu tubuhku di baringkan lembut oleh a irwan
"Yang sepong dulu kontol aa bentar" A irwan hanya meloloskan celananya sepanggul dan langsung memasukan kontolnya ke mulutku
"Ahhh... Anjing enak seponganmu yang" Desah yang tertahan di mulut a irwan
"A langsung aja masukin" Kataku sambil mengeluarkan kontol a irwan dari mulutku, tubuh ku sudah di balikan celana dan cd ku sudah dipelorotkan a irwan hanya bermodal air ludah ia mencoba menerobos boolku
"Ahhh.... Aa ga pelan atuh sakit yaudah mah keset" Protes ku saat a irwan memasukan kontolnya dengan kasar
"Ahh... Sayang enak nih bool" Desahan pelan yang dibisikan ke telingaku
"Ahhh.... Ayah enak" Desahan pelan juga dan langsung mencium bibir a irwan yang menggoda
"Bun.. Ganti posisi kamu diujung bambu ini aa entot dari bawah" Katanya sambil mencopot kontolnya
"Ahhh... Ayah enak ahhhh... " Desahan saat a irwan sangat kencang mengentoti ku
"Ahh bunda enak ahhh... Ahhh... " Desahan a irwan sangat membuatku sange dan tiba tiba
Aku digendong ke tengah tengah kebun irwan"Kita nyoba disini bun" Katanya sambil menusukan lagi kontolnya ke boolku aku nungging dan a irwan menggenjot ku dari belakang keringat kami kembali bercucuran sangat deras
"Ahhh.. Ayah.... Keringet aa bikin aku nafsu... Ahhh" Aku sangat terangsang dengan keringat yang ngucur dari muka a irwan dan menetes ke punggungku
"Ahhh.. Bunda enak bund" Desahnya sambil menggenjot ku sangat cepat dan membuat tubuhku terguncang
"Ahhh... Yah... Aku.. Mau.. Crott... Ahhh" Aku sudah mencapai puncak dan akan menyemburkan air pejuh
Croot crooot croot...
Beberapa tembakan mengenai tanah dan lenganku sementara a irwan masih menggenjot ku sangat cepat dan tiba tiba dia membenamkan kontolnya sangat dalam aku rasakan ada yang menyembur di prostat ku
YOU ARE READING
Nafsu Tetenggaku (On Going)
Fantasyadegan 21+ mengandung unsur sex vulgar dll apa jadinya jika Raka yang berumur 19 tahun harus mengimbangi nafsu om om dilingkungan sekitarnya dan apakah akan terimbangi oleh Raka Langsung baca saja Jangan lupa ya reader like, comment, follow juga ya...