Kehidupan yang Baru

918 181 51
                                    

Semesta akan bergulir sebagaimana mestinya, pada dasarnya yang lemah akan terus diinjak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semesta akan bergulir sebagaimana mestinya, pada dasarnya yang lemah akan terus diinjak. Maka cara bertahan hidup adalah, jangan berkoar akan kelemahan mu sendiri.

Mereka hanya akan mengasihani mu, bukan perduli tentang masalahmu.

~Kyra Lydia Maheswari

Yuhuuuu aku balik lagi nih, maaf banget jarang update yaaaa...
Oh iya kalau aku update gini tandanya aku lagi baik hati loh
Jadi jangan lupa vote dan komen okay?
Kalau aku lagi jahat aku gak update hahaha...
Kalian harus tau aku author yang jahat...
Oke?
Selamat membaca semuanya....
Ayo banyakin komen
Gimana sih part ini menurut kalian
Tebak apa yang bakal terjadi selanjutnya
Aku kadang dapet ide karena tebakan tebakan kalian
Kalian emang ter-uwu

Salam hangat dari author yang jahat
Hahahaha...
Canda

Pagi itu di hari Minggu, cahaya sang surya menerobos masuk melalui celah-celah tirai, seolah sengaja mengusik tidur sosok pria yang masih setia terpejam menikmati tidurnya.

Pria tampan itu mulai menggeliat, saat merasakan tenggorokannya yang terasa kering. Dengan malas pria itu terbangun, menatap sekeliling lalu melangkah gontai keluar kamar.

Pria itu menghentikan langkahnya, kala tatapannya bertemu dengan netra hitam milik gadis cantik yang terdiam dengan raut wajah terkejut. Dirinya sempat lupa bahwa kemarin ia membawa sosok gadis itu dikediamannya, dan sekarang dia harus berada di posisi memalukan seperti ini. Muka bantal khas bangun tidur, rambut berdiri seperti baru saja tersengat listrik, oh jangan lupa dengan boxer bergambar kartun botak kembar yang sedang populer di kalangan anak-anak saat ini.

Di samping meja makan, Kyra menatap Veron dengan raut wajahnya datar, hingga pria tampan itu tidak bisa menebak apa yang tengah gadis itu pikirkan tentang nya. Pria yang selalu tampak stylish itu kini sudah kepergok seperti maling ayam. Gadis itu meletakkan beberapa lauk yang sudah ia masak di meja, mencoba mengabaikan pria itu agar tidak membuatnya semakin malu.

Benar saja, Veron segera masuk ke dalam kamarnya. Mengacak rambutnya frustasi karena malu setengah mati, mukanya memerah seperti tomat.

***

"Ehem... "

Veron berdeham canggung, manik matanya bahkan mencoba menghindari manik mata gadis yang tengah duduk meja makan. Kali ini laki-laki itu sudah jauh lebih rapi dari sebelumnya, aroma maskulin juga tercium pada rongga hidung Kyra.

"Akhirnya kau keluar juga, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu. Tuan, terimakasih atas pertolongan mu kemarin. Aku pamit untuk pulang sekarang." Kyra menunduk hormat, dengan senyum tipis di bibirnya. Veron bahkan tidak berkedip saat Kyra tampak begitu cantik dengan senyum yang jarang ia tunjukkan.

SWEET PSYCHOWhere stories live. Discover now