Si Mamah Muda

3K 377 66
                                    

~Kyra Lydia Maheswari~

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

~Kyra Lydia Maheswari~

Kyra mendongak menatap pria dengan rambut berwarna hijau itu dengan seksama, keduanya tengah berjalan entah ke arah yang tidak Kyra ketahui. Hingga dering ponsel membuat langkah pria itu terhenti, lalu tangannya yang mencekal Kyra mulai mengendur.

"Halo, ada apa Adamson?" Tanya pria itu pada orang di seberang sana.

"Veron, aku meninggalkan berkas pada manager hotel, bisa kau ambilkan berkas itu segera? Secepatnya!!"

Veron mendengus sebal mendapat perintah dari sang atasan, ekor matanya melirik pada gadis yang sudah menyerahkan diri untuk menjadi santapan Veron. Tapi, Adamson selalu saja mengusik hal yang menyenangkan.

Tak mau melepas mangsanya, Veron memilih menarik tangan gadis itu untuk mengikutinya. Toh gadis itu yang menyerahkan dirinya sendiri padanya, tentu tidak semudah itu Veron melepas.

Dimatikannya sambungan telpon, dirinya mulai bergerak cepat menuju hotel yang dimaksud Adamson. Kyra hanya diam saat tubuhnya ditarik untuk mengikuti pria asing yang belum ia kenal itu.

Untung saja hotel yang dimaksud bosnya tidak jauh dari tempat ia berada, jadi ia tidak perlu mendengar bosnya yang mengomel panjang lebar nantinya.

"Kyra?!!"

Veron mengernyitkan dahi kala merasa kemejanya diremas kuat oleh gadis di sampingnya. Pria itu mengamati sejenak, mengapa gadis dengan tatapan tenang itu menjadi bergetar ketakutan kala pria itu memanggil namanya? Padahal gadis itu memasang wajah tenang kala melihat aksi brutal Veron.

"Ah, benar kau ternyata?" Pria yang memanggil nama Kyra tadi tersenyum sinis sembari mengeratkan pelukan pada pinggang sosok wanita berpakaian minim di sampingnya.

Kyra bisa melihatnya, tangan pria itu yang melingkar posesif. Mungkin memang pria itu sengaja menunjukkan pada Kyra bahwa dirinya bisa mendapatkan pengganti Kyra hanya dengan beberapa jam.

"Kau itu sangat munafik. Kau bahkan memilih memutuskan hubungan kita daripada disentuh oleh ku. Lalu sekarang menikmati malam panas di hotel bersama pria ini, heh?" Pria itu melayangkan pandangan seolah mengejek, bibirnya tersenyum sinis.

Veron tidak berniat bersuara, pria itu memilih mengamati perseteruan antar mantan kekasih itu. Tapi, cengkeraman gadis itu pada kemejanya semakin kuat hingga membuat Veron menatap gadis itu intens. Terlihat jelas ketakutan pada mata gadis itu, pria itu menelengkan kepalanya apa yang membuat gadis itu ketakutan?

"Ki-kita su-sudah berakhir Denis." Dengan bergetar Kyra mengucapkan kata-kata yang sejak tadi tertahan di mulutnya.

"Hahah!! Siapa juga yang mau meneruskan hubungan dengan gadis kolot seperti mu, cuih!!" Pria itu meludah di hadapan Veron membuat pria mulai memasang aura mengerikan.

"Kau tau, kadang ada hal yang tidak boleh kau lakukan untuk melindungi nyawamu sendiri." Veron tersenyum sinis, tangannya mulai merogoh sisi dalam jasnya mengambil pisau yang masih berlumur darah.

SWEET PSYCHOOnde histórias criam vida. Descubra agora