Sang Pemilik

943 184 13
                                    

'Ada satu hal yang perlu kau ketahui, Milikku adalah milikkuAku tidak suka berbagi, ataupun terbagi'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Ada satu hal yang perlu kau ketahui,
Milikku adalah milikku
Aku tidak suka berbagi, ataupun terbagi'

~ Veron Philipe Glorious

"Pendarahannya cukup banyak, untung saja masih ada persediaan kantong darah di sini. Kita hanya perlu menunggu sekitar satu minggu untuk pemulihan, tapi kondisi psikis nya seperti nya terganggu. Dia mengalami trauma yang sudah di derita sangat lama." Pria umur 30 tahunan itu menjelaskan pada Veron, sembari sesekali mengamati gadis cantik yang tengah terlelap dengan wajah pucat itu.

"Trauma?" Veron mengamati Kyra yang terbaring di atas ranjang. Pria itu ingat bagaimana Kyra bergetar ketakutan, dan berkali-kali mengucapkan kalimat jangan sentuh aku.

"Apakah dia korban pemerkosaan?" Tanya Veron pada sosok dokter pribadinya.

"Aku tidak bisa memastikan, tapi dari apa yang dia gumamkan mungkin memang seperti itu. Aku pamit pulang, kau bisa menelepon ku jika ada hal yang tidak beres." Pria dengan jas dokter itu beranjak meninggalkan Veron yang tengah bersedekap dada mengamati wajah pucat milik Kyra.

Veron duduk di tepi ranjang, masih setia mengamati wajah cantik milik Kyra. Banyak hal yang mengusik pikirannya, mengenai pertanyaan-pertanyaan yang tidak seharusnya ia pikirkan. Pria yang mengaku fanboy Taehyung garis keras itu hanya mampu menyimpulkan satu hal, gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

"Ti-tidak!!! Jangan sentuh aku!!! Pergi!!! Ti-tidak!!!!" Kyra tiba-tiba saja berteriak saat netranya baru saja terbuka.

"Hei, tenangkan dirimu." Veron mengambil air yang ada di atas nakas, memberikannya pada gadis yang tengah bergetar ketakutan itu.

"Ja-jangan sentuh aku," ucap Kyra lirih sembari mengeratkan cengkeramannya pada selimut.

"Aku tidak akan menyentuhmu, tenanglah. Minum terlebih dahulu." Veron menatap Kyra tenang.

Gadis itu mengulurkan tangannya, menerima segelas air yang Veron berikan. Matanya masih menjelajah, mengamati ruang sekitarnya yang tampak asing. Dengan jarum infus yang ada pada punggung tangannya, gadis itu mengerutkan dahi mengingat hal yang membuatnya berada di sini.

"Akan aku perlihatkan padamu, bahwa kau tak lebih dari gadis murahan."

"Tidak!!! Pergi!!!" Kyra kembali berteriak, tubuhnya meringkuk dan bergetar hebat. Keringatnya bercucuran di dahinya, matanya menyorotkan ketakutan yang besar.

Veron mengamati itu semua, ketakutan yang tidak pernah sirna dari manik mata gadis itu. Tangan besarnya terulur untuk mengusap puncak kepala Kyra, mengusap rambut gadis itu perlahan. "Jangan takut Kyra, aku ada di sini. Jangan takut."

Gadis itu mendongak, mengamati wajah milik Veron. Usapan pada puncak kepalanya, cukup mampu membuatnya berhenti bergetar ketakutan. Perasaan nyaman dan tenang yang tiba-tiba saja menelusup, tanpa Kyra sadari bahwasanya Veron adalah sosok yang datang dari sebuah kegelapan.

SWEET PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang