Ingatan buruk

1.5K 265 106
                                    

Hai guys, makasih banget buat kalian yang selalu spam dan ngedukung aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai guys, makasih banget buat kalian yang selalu spam dan ngedukung aku. Terimakasih gak bosen-bosennya dalam nyemangatin aku buat nulis. Semoga cerita aku bisa menghibur kalian selayaknya kalian yang ngehibur aku dengan support kalian. Makasih semuaanyaaaaa

***

Pada akhirnya, rasa lelah itu membuatku sampai pada titik ingin menyerah

~Qizcimbi

***

Selamat membaca semuanyaa....
Salam hangat, Qizcimbi🤗

"Dimana El?" Veron mencomot roti selai yang ada di meja makan, perutnya sudah berbunyi sejak tadi.

"Lihat jam berapa sekarang!!! Anakku akan telat pergi ke sekolah jika menunggu kerbau papanya bangun." Dela melengos, wanita hamil itu selalu saja sewot jika Veron bertanya kepadanya, belum lagi jika wanita itu mual-mual dengan alasan tidak menyukai aroma tubuh Veron.

"Menjauh dariku Veron, aromamu membuatku mual!!" Dela menatap Veron bengis.

Benarkan apa yang dikatakan Veron? Wanita hamil itu sepertinya sangat tidak menyukai dirinya, apa iya itu bawaan bayi?

"Sa pamit mo pulang.... Sa tra ganggu ko lagi... Sa tra marah ko lagi... Sa tra mau ko sedih...," Veron tiba-tiba bersenandung seperti halnya lagu yang tengah viral di aplikasi toktok itu.

"Tidak usah bernyanyi!! Suara mu sumbang macam bangau!!" Teriak Dela sembari beranjak pergi.

"Kenapa sejak hamil dia makin galak." Veron menggaruk kepalanya yang tidak gatal, merasa bingung pada hormon ibu hamil yang sulit untuk ditebak.

"Veron jangan lupa antar Kyra pulang!!" Teriak Dela entah dari sisi mana.

"Kyra?" Veron mengernyit bingung. Siapa Kyra? Ia mengingat bahwa Dela tidak memiliki pembantu bernama Kyra.

"Aku akan pergi sendiri." Kyra menatap Veron yang tampak sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Kau? Kyra?" Veron mengamati gadis cantik dengan wajah pucat itu.

"Ah namamu Kyra ternyata." Veron kembali menyuapkan roti selai ke mulutnya. Kyra mengangguk perlahan, lalu gadis itu melangkahkan kakinya pergi.

Pria dengan rambut berwarna hijau itu mengernyit bingung kala mendapati pisau lipat berwarna silver yang ada di saku celana Kyra, ia seperti pernah melihat pisau lipat itu. Veron mengendikkan bahunya memilih mengabaikan kepergian gadis itu, kali ini tangannya sibuk dengan ponsel miliknya. Dilihatnya update terbaru dari sang idola, pria itu sangat tidak sabar menunggu hari liburnya. Dimana ia akan menonton konser idolanya tanpa gangguan dari Adamson.

SWEET PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang