Perasaan

915 164 36
                                    

𝙰𝚔𝚞 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚎𝚖𝚙𝚞𝚊𝚗 𝚔𝚞 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗, 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚋 𝚙𝚎𝚛𝚎𝚖𝚙𝚞𝚊𝚗𝚔𝚞 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚘𝚙𝚒 𝚊𝚝𝚊𝚞 𝚛𝚘𝚔𝚘𝚔 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚍𝚒𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚗𝚒𝚔𝚖𝚊𝚝𝚒...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


𝙰𝚔𝚞 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚎𝚖𝚙𝚞𝚊𝚗 𝚔𝚞 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗, 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚋 𝚙𝚎𝚛𝚎𝚖𝚙𝚞𝚊𝚗𝚔𝚞 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚘𝚙𝚒 𝚊𝚝𝚊𝚞 𝚛𝚘𝚔𝚘𝚔 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚍𝚒𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚗𝚒𝚔𝚖𝚊𝚝𝚒 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐.


Yuhuu... Siapa nih yang nungguin si Veron update?

Semalam mau update tapi wifi eror, jadi yaudah deh.

Belum rejeki hehehehe

Jangan lupa vote dan komen ya manis....

Selamat membaca...


Tandain kalau ada typo ya...
------------------------------------------------------------


Semuanya masih menunggu, dengan perasaan tidak tenang. Apalagi sosok mamah muda Dela yang sejak tadi menatap tajam pada Veron, seolah berniat mengunci pergerakan pria itu. Veron mengedipkan matanya dengan polos, ia tidak merasa melakukan kesalahan apapun.

"Papa, bukankah kita harus mencukur rambut Om Veron hingga botak?" Tanya Axel seraya meletakkan iPad miliknya di meja.

"Kenapa?" Tanya Adamson dengan raut bingung.

"Untuk buang sial." Axel tersenyum manis.

"Benar-benar!! Adamson cari gunting!! Kita harus buang sial. Warna rambut merah, aku punya firasat itu membawa bencana!!" Dela turut menanggapi, keadaan yang sudah dingin tiba-tiba kembali memanas hanya karena usulan dari bocah berusia delapan tahun itu.

Veron semakin kelabakan, istri bosnya itu benar-benar agresif selama masa kehamilannya. Ia tidak tahu sudah berapa kali dirinya menjadi korban keganasan mamah muda itu. Kali ini rambutnya yang keren seperti Taehyung BTS? Tidak!!! Veron akan kehilangan pesonanya jika kepalanya botak.

Wanita dengan jas dokter keluar dari ruangan dimana dirinya membawa Kyra masuk, di belakangnya terlihat sosok Kyra yang mengamati keributan yang ada.

"Dokter!! Bagaimana? Hamil? Apakah kita harus segera menikahkannya?" Dela segera menyerbu sangat dokter dengan pertanyaan beruntun.

"Nyonya, sabar. Kau tengah hamil besar, kendalikan dirimu. Nona ini tidak hamil, bahkan tidak ada bekas sperma yang tersisa. Mereka tidak melakukan hubungan seperti yang kau pikirkan." Jelas sang dokter.

SWEET PSYCHOWhere stories live. Discover now