2 - Sistem ternyata bobrok

5.2K 724 222
                                    

Jake terbangun lagi. Tapi kali ini dia terbangun disebuah klinik.

Dan kali ini dia tidak beruntung, karena yang dilihatnya sekarang hanyalah seorang pakde pakde tua berpakaian tabib, bukan pemuda ganteng yang waktu itu.

"Wah, anda bangun juga,"

Sapa tabib tua itu.

"Hm, iye," Jawab Jake malas.

Jodoh gue mana anjir. Udah susah susah masuk sini tapi jodoh malah ngilang.

Jake bangkit dari tidurnya dan terduduk. Tabib itu panik dan buru buru menidurkan Jake lagi.

"Jangan bangun dulu, anda masih proses pengobatan,"

Shit gue lupa gue abis dipanah.

Jake nurut dan balik rebahan. Pundaknya sakit sih, tapi nggak parah juga kok sakitnya. Jake kan lagian udah gede.

"Pak, ini dimana ya,"

"Di klinik saya pastinya. Kenapa?,"

"Engga pak, maksudnya ini tahun berapa gitu?,"

Jujur Jake belum tahu ini tahun berapa. Sistem juga nggak kasih tau sebelumnya.

"Tahun ayam ke-20 nak. Kamu lupa ingatan ya?,"

Enak aja lo bilang lupa ingatan.

"Enggak kali pak. Cuma tanya aja,"

Tabib itu kemudian tersenyum.

"Oh iya, anda mau rawat inap berapa malam?,"

Jake menimbang nimbang. Dia juga binggung mau rawat inap berapa lama sih sebenernya.
Jake akhirnya diam saja.

"Kalau anda nggak menambah hari, artinya anda rawat inap sampai besok. Karena tadi tuan muda yang membawa anda membayar biaya rawat anda satu malam," Ucap tabib itu.

Jake langsung ngeh dengan yang diomongkan tabibnya barusan.
Jake langsung memandang tabib itu sambil matanya berbinar binar.

"Tuan muda? Ganteng ya orangnya?,"

Tabibnya tersenyum lalu mengangguk,

"Iya. Tuan muda yang tinggi dan tampan,"

Dih baik bangett doong gue dibayarin. Itu pasti jodoh gue yang tadi.

Jake senyum senyum,

"Pak, kalo boleh tahu, namanya siapa ya?,"

"Bang Si Hyuk,"

Jake senyum senyum lagi.

"Namanya aja ganteng, idih," Ucap Jake sambil ngikik ngikik kecil.

"Makasi loh," Tabibnya tersipu malu.

Loh kok lu yang makasih? Salah orang njir ternyata. Malu maluin banget si lu, Shim Jaehyun.

"Bukan pak! Saya tanya namanya tuan muda itu, yang ganteng, yang bayarin saya nginep disini,"

Muka tabib itu langsung males. Pak tua itu memutar bola mata,

"Yah, kirain,"

Jake tersenyum kecut.

"Park Sunghoon namanya," Jawab tabib itu kemudian, sambil membaca ulang buku daftar pasien. Disitu tertera nama Park Sunghoon sebagai wali tadi.

"Ooh.. Sunghoon toh," Jake ngangguk ngangguk.

"Oiya pak, menurut bapak, luka saya ini bisa sembuh berapa hari?," Tanya Jake penasaran.

Tabibnya nampak berfikir sejenak.

Sunghoon is Better Than Immortality √ Sungjake | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang