8 - Pangeran

3K 517 289
                                    

Jake memegangi kedua lututnya, berdiri sambil menunduk dengan nafas yang ngos ngosan. Capek anjir. Tadi Jake habis lari sekuat tenaga menjauh sejauh apapun dari kediaman Sunghoon.

Jake itu kabur, bangun tengah malam saat semua orang masih tidur supaya nggak ada yang tahu bahwa dia kabur. Bahkan Sunghoon tuh, yang ngaku ngaku sakti, siluman es, tadi toh Jake ngintipin kamarnya dia lagi ngorok. Sangat tidak estetik.

Jauh banget sih, ini.

Mata Jake menelisik keadaan sepi kota di jaman kerajaan itu di malam buta. Tidak ada seorangpun disana. Plus, sekarang Jake juga nggak tahu dia ada di mana. Tadi Jake cuma fokus lari sejauh mungkin, agar Sunghoon nggak bisa nemuin dia saat siluman ganteng(yang sayangnya ngorok itu) bangun nanti.

Jalan sendirian ternyata lumayan serem. Apalagi nggak ada orang, nggak bawa uang pula. Tetapi Jake sudah memantapkan tekat, bahwa hari ini dia harus kabur untuk mencari jodohnya yang sesungguhnya di game ini.

Ya, kayak yang dibilang Sunoo kemarin. Sunoo bilang ada rumor bahwa putra mahkota itu cowok paling ganteng di kota ini. Kalau memang gantengnya sudah se legend itu, berarti pasti benar bahwa putra mahkota itulah jodohnya. Karena yah, sistem kan bilang yang paling ganteng.

Jake mengangguk mantap, menghembuskan nafas cepat, lalu kembali berlari dengan langkah kecil mencari lokasi istana raja di kota ini.

Nggak lama-eh lama sih, akhirnya Jake sampai juga di depan gerbang megah yang terlihat seperti istana kerajaan kayak yang biasa Jake lihat di pilem pilem. Hari belum juga terang, tetapi tampak seperti sudah di penghujung subuh.

Udaranya dingin, kaya si unghun.

Batin Jake sambil mengusap usap kedua telapak tangannya. Subuh subuh udara di sini dingin banget, nafas Jake sampai berasap tipis.

Jake memandangi gerbang utu, gerbangnya sepi, nggak ada orang. Tapi salah Jake sendiri sih, dateng kepagian.

Akhirnya cowok gemes itu memilih untuk menunggu didepan gerbang, duduk berjongkok tepat di samping tembok sebelah gerbang. Sendirian, sambil menghangatkan diri yang kedinginan, udah mirip sama gelandangan. Kasihan..

Mata Jake udah mati idup daritadi nunggu disitu nggak ngapa ngapain, sampai akhirnya langit berubah menjadi cerah dan pagi datang. Masih juga belum ada orang.

....











ceklek..

Suara pintu gerbang dibuka. Jake langsung menoleh dengan semangat ke arah pintu, akhirnya ada yang bukain.

Seorang dengan pakaian prajurit khas kerajaan keluar dari gerbang itu, lalu menutupnya kembali. Menoleh ke samping dan tersentak kaget saat melihat ada orang gak jelas lagi jongkok di pojokan.

"Hih,"

Desis orang itu saat melihat Jake yang nyengir kearahnya.

Kemudian Jake bangkit lalu senyum senyum ke prajurit itu. Prajuritnya menatap Jake dengan pandangan aneh,

"Ada perlu apa kemari?"

Jake menggaruk kepalanya sebentar, mengalihkan pandangan sejenak, lalu kembali menatap prajurit itu sambil nyengir lagi,

"Hehe,"

Prajurit itu menghela nafas malas lalu memalingkan muka, kembali fokus mengunci kembali gerbang, lalu tangannya diangkat ke udara sambil membentuk gestur mengusir.

Dih diusir, enak bae.

Jake cemberut. Kemudian kembali duduk berjongkok di pojokan dengan wajah ditekuk. Memeluk kedua lututnya kesal.

Sunghoon is Better Than Immortality √ Sungjake | ENHYPENWhere stories live. Discover now