23 - Ending Game

2.1K 340 101
                                    

Jadi... Jake beneran memutuskan buat menggunakan semua sisa nyawanya dan masuk kedalam game lagi.

Surat surat sudah tergeletak di atas meja. Disana tertanda nama Jake Shim. Surat.. pesan terakhir buat orang orang yang ditinggal oleh Jake.

Jungwon yang ngebantu Jake buat masuk kedalam game itu, menangis keras sambil memeluk om Heeseung kesayangannya. Sekarang, sahabat terbaiknya sudah tiada.

Tubuh Jake yang tanpa nyawa terbaring didalam kapsul game yang ternyata secara lucu dipilih Jake sebagai tempat peristirahatan terakhirnya dibandingkan banyak tempat tempat bagus didunia ini. Siapa yang menyangka yakan? Mati didalam kapsul game. Sepertinya nggak ada orang yang pernah mikir begitu sebelumnya. Demikian juga Jake, yang sekarang benar benar sudah ada di situasi itu.

Isi surat tulisan tangan Jake, semuanya kira kira isinya seperti ini :

"Jake minta maaf tapi Jake memilih jalan yang ini. Bagi Jake, nyawa, ataupun keabadian, nggak bisa membeli kebahagiaan. Dan kebahagiaan, di dunia yang keras ini, yang Jake kenal cumalah Sunghoon seorang. Sunghoonlah kebahagiaan Jake. Bagi Jake, Sunghoon lebih baik dari keabadian. Karna Sunghoon adalah kebahagiaan.
Sekali lagi Jake minta maaf.
Percayalah, apapun yang terjadi di masa lalu, apapun itu, Jake cuma mau bilang bila kamu menerima surat ini, berarti Jake sayang sama kamu.
Selamat tinggal. Tolong hidup bahagia. Dan temukan kebahagiaanmu sendiri seperti Jake menemukan kebahagiaan Jake saat ini, yaitu Sunghoon,"

-Shim Jaeyun-
-May 25.2021-








🏞🏞🏞












Jadi... Jake beneran berhasil masuk kedalam game lagi, sekarang.

Tapi.. kalian inget ucapan om Heeseung waktu itu nggak?

Om Hee bilang,

"Game ekslusif cuma dirancang buat kamu, Jake. Jadi ketika kamu nggak ada, sistem sudah matikan semuanya. Termasuk si Sunghoon kamu itu,"

Kata kata itu.

Kalian lupa ya?

Sama. Jake juga lupa.

Jake lupa fakta bahwa dahulu saat dia pergi, sistem sudah matikan semua yang ada di dalam game ini.

Harusnya Jake nggak boleh kaget saat lihat dunia game yang dahulu sangat indah ini sekarang malah terlihat berantakan. Harusnya Jake nggak perlu bikin ekspresi yang shock dan ketakutan waktu melihat ternyata nggak ada orang sama sekali di game yang dahulu rame penuh dengan warga kota ini.

Dan yang terpenting, harusnya Jake nggak perlu mencelos dan hampir meraung waktu mendapati tubuh Sunghoon yang hanya berdiri kosong tanpa nyawa. Seperti sekarang.

"HOONIEE!!,"

Jake teriak sambil melihati tubuh Sunghoon yang berdiri di taman belakang rumahnya dengan mata terbuka, tetapi tanpa cahaya. Kosong. Tangannya yang dingin bahkan tidak bergerak padahal sudah Jake goyang goyangkan dengan keras. Dia cuma seperti patung lilin kosong yang tidak berisi.

"ENGGAK!!,"

Jake geleng geleng sendiri. Dia memeluki tubuh dingin Sunghoon itu dan menyandarkan kepalanya pada dadanya. Berharap bahwa dia akan kembali lagi hidup saat merasakan kehangatan dari tubuh Jake.

Sunghoon is Better Than Immortality √ Sungjake | ENHYPENWhere stories live. Discover now