11 - Jodoh yang sebenarnya

2.6K 480 154
                                    

"SHIM. JAEYUN!"

Suara itu sontak membuat semua orang di ruangan merasakan aura dingin. Bukan metafora, dingin beneran, serius. Karena terlalu emosi, Sunghoon kesulitan menjaga suhu tubuhnya, yang malah menguar keseluruh sudut ruangan.

Semua orang yang ada didalam ruangan itu juga merasa tiba tiba udara jadi dingin. Tapi mereka nggak mikir aneh aneh, mungkin cuma karena tegang, kira kira yang lain berfikir seperti itu.

Tapi Jake enggak. Jake tahu betul kalau dingin itu keluarnya dari Sunghoon.

Jake diam masih shock sambil masih membelalakkan mata, lihat Sunghoon yang berdiri dengan wajah datar, tapi terlihat marah. Pokoknya, dilihat sekilas aja, Jake sudah sadar. Sunghoon marah.

H-Hoonie..?

Nggak pakai lama, Sunghoon jalan cepat ke arah Jake dan Jay yang duduk bersampingan. Begitu sampai, Sunghoon menarik tangan Jake kasar hingga Jake berdiri,

"Akh!,"

Jake mengaduh. Kaget, dan sakit..

"Jake!," Teriak Jay refleks. Ikut berdiri.

Mendengar itu, Sunghoon langsung menoleh pada Jay dan menatapnya tepat di mata. Tajam.

"Jangan. ikut. campur." Peringat Sunghoon dengan suara dalam. Ditekankan di setiap kata.

Jay menautkan alis tidak suka. Entah ini Jay nggigau atau gimana, tapi tadi jelas dia merasa ada hawa dingin keluar dari pemuda didepannya ini saat dia ngomong. Ditambah lagi tingkahnya yang tidak sopan menarik Jake begitu datang.

Mata Jay memandangi Jake khawatir.

Jake balas tatap Jay dan geleng geleng. Senyum tipis, kayak bilang,

Enggak, nggak apa apa. Kamu nggak usah ikutan,

Gitu lewat tatapannya.

Melihat Jake dan Jay yang seperti komunikasi di dunianya sendiri, entah kenapa Sunghoon jadi merasa sesuatu. Yang pastinya dia makin marah. Tangannya tak kuasa mencengkram lebih keras pergelangan tangan Jake. Kemudian tanpa menunggu lama Sunghoon langsung jalan keluar sambil menyeret paksa Jake.

"Lepas Hoon! Sakit!,"

Ucap Jake sambil memberontak saat mereka sudah berada di luar. Tapi Sunghoon nggak perduli dan terus jalan.

"Hoon! Sakit-akh!,"

Jake nggak kuasa mengaduh karena pergelangan tangannya rasanya udah sakit banget. Pergelangan tangan Jake membiru, karena dari tadi ujung jari Sunghoon spontan mengeluarkan bunga es dingin yang merambat ke pergelangan tangan Jake.

"HOON LO KASAR!," Teriak Jake akhirnya. Nggak kuat, hampir lagi tangannya udah mati rasa. Dingin, perih.

Dibentak, Sunghoon langsung berhenti. Dia puter badan menghadap Jake, lalu menghempaskan tangannya kasar,

"Panggil apa? Lo? Kasar?," Amuknya penuh penekanan. "Kasar katamu hah?!," Bentak Sunghoon, sambil menggoncangkan tubuh Jake keras. Tangannya mencengkram pundak Jake keras keras. Hingga rasanya linu.

Hoonie.. kenapa sih?

G-gue- gasuka-

Jake diam, menahan air mata. Nggak tahu, rasanya pengen nangis. Jake nggak suka diginiin. Dibentak bentak sambil dikasarin. Bibirnya gemetar, bergumam,

"G-gue takut.. l-lo serem..,"

Menatap mata Sunghoon yang terlihat murka dengan menahan air mata.

Sunghoon is Better Than Immortality √ Sungjake | ENHYPENWhere stories live. Discover now