Panggilan...

44 11 9
                                    

"haaah.... Bosan, biasanya tiap pagi kita berjalan ke dungeon, gara gara pulang tim kita dibubarkan" ucap Reliave sambil memakan/meminum sup.

"Yaah... Salahkan aja Rita, kukira bakal lama pulangnya, sampai sampai aku bantu tenangin ketiga loli" ucap Hire yang duduk didepan Reliave.

Tiba tiba Rita mendobrak pintu penginapan dan masuk.

"Reliave ikut aku!"

"Kenapa???"

"Ikut saja aku"

Rita menarik tangan Reliave.

"Sebentar, sup ku mau habis"

"Nanti saja"

Setelah berlari agak lama Rita berhenti dan menunjuk seekor macan merah kecil yang membawa tas.

Macan itu terlihat mengigit pedang dan berusaha berdiri di sebuah kios makanan.

"Itu kan...."

"Iya, dia keluar dari gua loh, bahkan dia berusaha menjual pedangnya"

"Benaran?"

Rita dan Reliave berjalan ke arah macan itu.

"Ah Rita, tolong aku, macan ini tidak mau pergi"

"Dia hanya mencoba menjual pedang itu ke kamu, ya kan macan kecil?"

Rita melihat ke arah macan kecil itu, macan itu seperti teringat sesuatu.

"Oh... Bukan apa apa, tidak perlu bertrimakasih"

"... Rita, kamu bisa bahasa kucing atau sejenisnya? Yang aku dengar hanya miaw rawr rawr miaw miaw..." Tanya Reliave.

"Huh?, Iya kali"

"Hmm.. aku tidak tahu harga pedangnya, mungkin aku bisa menukarnya dengan yang macan itu mau"

"Baiklah, kamu mau apa?... Hmm.... Begini aku beli pedangmu dengan harga 20k dricash, kamu bisa menghitung?, 1 sampai 1000?, Begini.. kamu bisa membaca atau mengenali angka?, Oh baguslah, ini ada 4 buah koin, 1 dricash, 100 dricash, 10000 dricash dan 100 dricash, baguslah, 1k itu 1000, 1m itu 1 dengan 6 buah 0 ri belakangnya, ini 20k dricash, 1 koin 10k, 5 koin 1k, 40 koin 100 dan 100 koin 1"

Semua orang yang disekitar bazar itu mengganggap Rita seperti orang gila yang mencoba mengajari binatang soal uang uang.

Macan kecil itu mengambil 1 buah koin 1000 dengan giginya lalu menaruhnya di meja kios makanan tadi.

"1k dricash... Ini sepotong paha ayam"

Macan kecil itu memakan paha ayam panggang itu dengan senang.

"Ah, lihat itu macan yang di foto" ucap seorang pria bertelinga kucing.

"Oooh, iya juga"

Macan itu melihat kearah pria berjubah di samping si telinga kucing.

Pria berjubah itu mengucapkan sama sama lalu berjalan ke arah Rita.

"Kamu... Aku perlu bantuanmu"

"Apa nih?, Tiba tiba datang langsung ngomong kek gitu"

"Maafkan saya karena lancang, tapi aku perlu bantuanmu"

"Gak kenal aku, jadi gak mau"

"Bagaimana kalau kita kenalan?"

"Baiklah, siapa namamu?"

"Namaku Glander Varza, dan si telinga neko ini panggil saja dia Seichi"

"Hmm... Dari barat kalian?, Atau apa?, Sudahlah nama--"

"Rita, aku perlu bantuanmu"

"Hei!, Jangan motong orang ngomong, memangnya bantuan apa yang kau perlukan?"

i can do anything i want in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang