SERET....

68 17 1
                                    

"Aku gak bisa tidur"

Aku berdiri lagi, dan berjalan jalan, lalu melihat dua buah sayap naga bekas rontok tadi.

Aku memasukan sayap itu ke storage.

"Kelilingi goa ini yuk"
'Ok'

Cyaelia menjadi aku versi kecil dan berjalan di samping.

"Ok nanti ada simpang tiga kita coba ke jalan ke kiri"
"Ok"

Sesuai yang Cyaelia bilang, ada simpang tiga, yang kanan sudah kami lewati saat kesini.

Karena tidak ada Riaowl maupun Sraid kami jadi harus hati hati terhadap jebakan.

"Mending kamu tambah variasi sihir mu"
"Aku gak ada ide cuk, ada sih ada, tapi gak bisa aku buat"
"Maksudmu??"
"Aku mau buat pedang sihir tapi tidak bisa"
"Benaran?"
"Iya, nih"

Aku membuat sekumpulan mana berbentuk pedang dan membuat mana itu jadi unsur cahaya.

Lalu memang tercipta pedang tapi malah terurai.

"Kasihan"
"Palak kao"
"Mulut anda kotor"
"Bangsat khao"

Aku kemudian mengeluarkan pisau dan menyerang ke belakang, Cyaelia juga mengeluarkan pisau dan menyerang ke samping nya.

"Mantap" ucapku.
"Bukan hanya kau yang bisa memakai pisau"

Lalu rombongan monster humaoid, hmm.. orc dan goblin muncul.

"Hati hati ya, jangan sampai di gangbang"
"Gak bakal, gak bakal"

Aku mengeluarkan tali dan dart, lalu aku mengikat dart itu dengan tali dan menembakkan dart itu dengan sihir pendorong.

Dartku menancap ke kepala goblin, lalu aku menarik kembali dartku, lalu menembakkannya lagi"

Cyaelia menebas perut tiap goblin dan orc yang mendekatinya

"Kamu jadi mm Ta?"
"Sesekali saja, bosan juga pakai katana"

Setelah 5 menit, orc dan goblin itu berhenti muncul.

"Kamu dapat exp?" Tanya ku ke Cyaelia.
"Tidak, xp ku masuk ke kamu"
"Ooh, tadi aku lawan naga dapat xp?"
"Naik 2 lvl malahan"
"Emang itu naga lvl berapa?"
"121"
"Wow, mungkin kalau aku lawan lagi hanya naik 1 lvl"
"Hooh, selamat kau naik ke lvl 40"
"Hilih, jadi dapat skill?"
"Gak ada"
"Kalau fitur?"
"Gak ada"
"Skill spesial?"
"Gak ada"
"Dah lah, bantu aku ambil kristal di badan mereka"
"Ok"

Sepuluh menit kemudian kami berhasil mengumpulkan 70 kristal.

"Cuk badan ku kotor"
"Sini aku pakaikan cleaning"

Kami berjalan lagi dan melihat ruangan dengan harta karun.

"Semoga ada monster level tinggi"
"Hooh"

Kami masuk dan membuka peti itu, ada gulungan, sebotol ramuan, dan 4 batang logam.

"Ok, ini cukup bagus"

Pintu ruangan itu terkunci dan muncul kelabang di lantai pertama, lalu golem ungu dengan kristal di punggungnya.

Aku memakai gulungan di tanganku dan mendapatkan skill menembus benda untuk 0,7 detik.

"Lumayan"

Lipan itu bergerak ke arahku, aku mengambil linggis yang telah aku runcingkan, linggis pas aku melawan naga, lalu aku menembakan lurus ke ke depan dam mengenai kepala kelabang raksasa itu kemudian kelabang itu malah makin melaju ke arahku, aku maju juga dan langsung menebas kepala kelabang itu dari depan.

i can do anything i want in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang