Guild Tukang

36 9 2
                                    

"Mereka sudah datang kakak" ucap Hayase yang melihat ke luar.

"Suruh pelayan untuk menyambut mereka lalu sembunyikan konsol game kita"

"Ok kak" ucap Hayase sambil berjalan ke kanan.

Xanes kemudian berjalan ke ruang tahta.
.
.
.

"Mengapa aku jadi pelayan lagi???" Keluh ku.

"Yang lain sedang menyiapkan arena pertarungan"

"Ada ada aja pemilihan katamu"

Kami ber dua berjalan ke pintu depan istana.

Penjaga gerbang membuka gerbang lalu ada kereta kuda yang masuk.

Pintu kereta kuda itu terbuka lalu turun seorang pelayan laki laki, pelayan laki laki itu menyediakan tangannya untuk membantu so putri untuk turun, dari pintu yang lain keluar seorang paman yang terlihat kekar dan sangar.

""Kami telah menanti kedatangan anda sekalian, Yang mulia telah menunggu di dalam, tolong ikuti kami""

Si putri terlihat terkejut saat melihatku, aku langsung memberi isyarat untuk diam.

Kami mengantar mereka ke ruang tahta.

"Raja ada di balik ruangan ini, mohon tunggu sebentar"

Aku mengetok pintu, Torniel kemudian membukanya dari dalam.

"Silahkan masuk"

""Kami mohon permisi""

Kami berjalan pergi, lalu si putri dan ayahnya masuk ke dalam.

"Terimakasih Rita"

"Sama sama"

Aku ke kamar pelayan dan mengganti bajuku menjadi baju biasaku.

"Ok"

Aku berjalan masuk ke ruang tahta dari pintu si samping dan duduk di di samping Hayase.

"Ng?, Apa kamu tidak punya sopan santun?" Tanya ayah si putri ke aku.

"Rita, sabar" bisik Hayase.

"Ayah... Jangan menentang dia.." ucap si putri dengan suara kecil.

"Aaah, maaf tuan Kravsi, tapi tolong jangan tidak sopan ke dirinya" ucap Torniel.

"Aku tanya, kenapa orang biasa bisa duduk di samping raja?"

"Oooh... Anda tidak ingin anak anda menjadi orang kedua ya?, Ayah yang baik" ucapku dengan muka tersenyum.

'ngajak ribut ini orang' pikir Xanes.

"Tenang saja, aku disini karena urusan pekerjaan"

"Padahal hanya rakyat biasa, tetapi mulutmu itu sangat tidak sopan!"

"Ayah, jangan membuat dia kesal" ucap si putri dengan suara kecil.

"Apa urusanmu di istana ini, apa pekerjaanmu?" Tanya ayahnya si putri.

"Kira kira apa ya?"

"Rita hen-"

"Jangan bicara Xanes"

"Baik"

"Kau!!, Akan ku perbaiki si-"

Dia langsung berhenti berbicara.

"Maafkan aku" ucapnya sambil berlutut.

"Hmm... Sedikit lagi kamu gagal tesku" ucapku.

"Jadi bagaimana Rita?"

i can do anything i want in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang