Tumpangan

39 10 2
                                    

"fire arrow!!!"

Beberapa panah dari api terbang dan memutuskan kepala monster itu.

"Akhirnya"

"Jangan bergerak!"

Kepala buaya yang lepas itu terbang dan mulai tumbuh badan manusia kadal.

"Aku serahkan yang disini padamu, untuk sementara jangan bergerak dulu sebelum warna badannya menjadi hitam"

Dari badan akar itu terlihat kristal yang bergerak keluar dan masuk ke tubuh monster buaya itu, aku langsung maju.

"Hei!!!!"

Monster buaya itu langsung bergerak ke arahku dengan sangat cepat, aku langsung memakai skill menembusku untuk menuju ke belakangnya, pedangku tiba tiba tidak bisa ku tarik, aku kemudian melepas pedangku dan mengigit kristal itu dan kristal itu pecah.

Badan akar dan monster buaya itu langsung hancur menjadi cahaya menyisakan beberapa barang.

"Kau bisa bergerak?" Tanya demon itu ke aku.

"Tidak"

Badanku langsung lemas dan aku tumbang dan mulai terasa panas lagi.

"Haah.... Padahal tinggal 2 fase lagi udah selesai, gak sabaran amat"

"Kalau ada kesempatan ya lakukan saja"

"Aku panggil teman perempuanku dulu untuk membawamu ke penginapan"

"Tidak perlu"

"Kau mau aku yang gendong???"

"Bukan"

Badanku mulai mendingin dan aku mulai bisa bergerak.

"Aku sudah terbiasa dengan ini"

Aku kemudian berdiri dan mengambil senjataku dan melihat lihat barang drop-an.

"Oh!!!!"

Aku langsung merasakan kembali aliran sihirku saat menyentuh batu hitam.

Aku langsung mengetesnya dengan membuat 10 pedang sihir dari elemen api dan berhasil!!.

"A-apa!?? Baru dapat sihir sudah bisa memakai sihir tinggi?"

"Aku ini dari dimensi tengah, jadi kemampuanku sudah ada"

"Iya juga, aku lupa soal asalmu, soalnya kamu tidak mirip manusia sih"

"Hm?, Ini wujud manusiaku"

Aku menggunakan body fabrication.

"Oh iya, ini batang batang apa??"

"Itu bahan memperkuat senjata"

"Ok, sampai jumpa, sisanya kamu ambil"

"Hei!!"

Aku langsung berlari ke lantai 99 sambil menggunakan combo 1 andalanku.

~~~~~~~~~~

"Ui gay sialan!!!! Bayar utangmu!!"

"Sial!!!"

'gay???'

Aku melihat om om popey itu di marah marahi seorang pemuda.

"Gay?" Tanyaku

"Orang ini menyewa salah satu gi-"

"Udah hentikan!!, Berapa utangnya??"

Dia lalu menyebutkan tumpukan nama barang.

"Ini"

Aku memberikan barang dari gerobakku, tentu saja aku memasukkan semuanya ke storageku.

"Baiklah, sekarang aku ingin kamu memperkuat semua perlengkapanku!!"

i can do anything i want in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang