Evolusi lagi

34 9 2
                                    

"Bagaimana hasil rapatnya?" Tanya Myeila.

"Ngak jadi rapat, aku malah harus bermain drama"

"Drama apa?"

"Pembunuhan"

"Oh iya, Rita, kamu sudah membunuh berapa orang?"

"Ayahnya Q, raja sebelum Carraser, kayanya cuma itu"

"Jadi apa kamu merasa bersalah membunuh mereka?"

"Tidak"

"Oh iya, Mako, Nayo, dan Tia akan masuk sekolah umum bulan depan"

"Bukan sekolah bangsawan kan?, Aku khawatir ama bangsawannya nanti"

"Sekolah umum kok, palingan ada sedikit bangsawan, lalu tenang saja mereka bertiga tidak akan sembarangan memakai sihir, tetapi kayaknya Tia bakal tetap sedikit sihir ilusinya"

"Sihir ilusi kurasa ngak terlalu berbahaya"

"Memang"

"Kalau biaya sekolahnya?, Berapa?"

"Aku yang akan membayarnya"

"Haah... Ngomonglah ke aku, berapa?"

"Murah 1 juta dricash"

"Bentar... Sekolah apa yang kau daftarkan?"

"1 juta untuk 6 tahun"

"Oooh!!!, Ok, ini"

Aku memberikan 2 lembar dricash kertas.

"Mereka akan tinggal di asrama disana, jadi sejak bulan lalu aku sudah mengajari mereka untuk hidup mandiri, lalu kalau mereka terpisah mereka harus bisa beradaptasi dengan teman sekamarnya"

"Tinggal di asrama tetapi hanya 1 juta dricash hingga kelulusan?"

"Soal makanan dan sewa ruangan itu harus dibayar siswa secara pribadi, mereka sudah rank D, bisa lah untuk membayar biaya perbulan masing masing"

"Oooh sekolah petualang yang umum... Aku tidak pernah mendengarnya"

"Soalnya sekolahnya ada di kota lain yang agak jauh dari sini"

"Apa mereka mau?"

"Mereka mau, tetapi mereka agak sedih karena harus jauh dari kita"

"Kalau begitu bagaimana kalau kita berdua mengantar mereka nanti"

"Ya, oh iya, kapan bibi Hire pulang?"

"Hmmm bentar ya"

Aku mengeluarkan handphone dari tasku dan menelepon bibi Hire.

[Ada apa Rita]

"Kapan bibi pulang?"

[Ooh seminggu lagi, kenapa?]

"Klavis dan Chizuru akan menikah 2 minggu lagi"

[Hah?, Bentar.... Tunggu kamu ngak bercanda?]

"Ngak"

[Aku akan pulang besok]

"Ng"

"Rita"

"Apa?"

"Aku kemaren melihat Libera membawa seorang gadis demon berkeliling kota, itu siapa?, Kayanya bukan kerabatnya"

"Itu demon panggilanku, lebih tepatnya demon yang tidak sengaja ku telan hidup hidup"

"Hah?, Oh iya kalau Mako dan lainnya sudah pergi aku ikut kamu leveling seperti biasa"

"..... Aku tidak diijinkan masuk dungeon disekitar sini untuk farming atau leveling, aku tidak boleh mengambil quest juga, jadi kalau mau leveling aku harus ke dimensi bawah lagi atau mencari dungeon yang sangat kuat"

i can do anything i want in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang