14 | ELANG PUTIH

18 10 1
                                    

Elang masih melongo saat kumpulan anak yang ia tidak tau dari mana asalnya berada di dalam rumah. Ada dua anak kembar yang daritadi tak henti-hentinya menembakkan peluru di lapangan samping rumah. Awalnya, Elang ingin merekrut mereka, tapi melihat mereka yang sedikit tidak waras Elang jadi berpikir dua kali.

Lalu, di sofa ruang tamu ada Bayuaji dan satu anak laki-laki tampan yang Elang tidak tau sedang mengutak-atik laptop. Raut wajah mereka sedang serius, mungkin sedang bekerja. Ah, berarti ketiga laki-laki ini adalah orang baru yang di rekurt Bayuaji.

Elang paham sekarang, tapi sepertinya ia harus melatih kedua anak kembar itu. Elang tidak masalah sih, cuma ya, sepertinya bakal merepotkan.

Bayuaji yang sedang serius membaca kalimat-kalimat yang tertera di layar laptop jadi mengernyit saat melihat ada bayangan yang mendekat. Laki-laki itu menengadah, "oh, lo udah pulang."

Elang mengangguk. "Gue masuk ke kamar dulu." Ucapnya yang membuat Bayuaji mengernyit. Tumben, Elang ga bertanya dia membawa siapa. Tapi, baguslah, ia tidak perlu menjelaskan.

Elang baru akan melangkah ke kamarnya, namun berhenti saat dia melihat kedua gadis, datang dari dapur membawa nampan berisi makanan dan minuman. Mata mereka bertemu, terutama pada gadis tinggi berambut panjang itu. Sangat mencolok dengan tangan gemetar yang sudah Elang pastikan, nampan berisi gelas-gelas itu akan jatuh sebentar lagi.

"Tangan lo – "

PRANG!

"OH MY GOD!!! KIM TAE HYUNG IS THAT YOU?!"

♠~~~~♠

"Jelasin semuanya." Leo menelan ludah. Jaebi, Antares, dan Abib saling pandang tak mau bicara. Bayuaji dan Febrian pura-pura tak tahu dan sibuk dengan laptop mereka. Sedangkan Chisbiya dan Varellita menundukkan kepalanya.

"Gue bilang, jelasin semua. Tuli ya?"

"Jadi gini kak – " Mereka semua jadi saling pandang karena bicara bersamaan. Lalu detik berikutnya, menundukkan kepala serentak. Elang menghela nafas melihat ini, disatu sisi, ia sedikit menikmatinya. Melihat wajah tegang dari anak SMK tidak buruk juga.

Varellita memberanikan dirinya memandang Elang. Ia meneguk ludahnya sebelum memulai berbicara. "Kakak, bukan Kim Tae Hyung?"

Elang mendelik. "Bukan."

Varellita sedikit kecewa, tapi, karena yang ada di depannya ini adalah cogan, ia harus tau siapa namanya. "Terus kakak siapa?"

Elang jadi menaikkan sebelah alisnya, berani juga bocah satu ini. "Gue Falcon."

"Elang dong."

"Betul. Dan, sekarang lo sedang berada di wilayah Elang. Seharusnya lo takut."

Tubuh Leo menegang, begitu pula dengan Jaebi, Abib, dan Antares. Berbanding terbalik dengan Bhirawa dan Abimanyu yang baru datang dari lapangan samping dengan wajah polos. Polos menyerempet bodoh. Sedangkan Chisbiya, yang berada di sebelah Varel, sudah gugup bukan main.

Varellita, gadis ini mengerjap beberapa kali, memandang Elang dengan binar-binar polos. Sedangkan, Elang yang dipandang oleh gadis itu memberikan tatapan tajamnya. Seperti siap membunuh gadis ini kapan saja. Tapi, ingat lah ini Varellita.

"Tadi sih takut. Tapi, karena kakak ganteng, aku ga jadi takut."

Leo mendelik. Jaebi dan Antares tergagap. Abib menganga lebar. Febrian dan Bayuaji tersentak. Abimanyu dan Bhirawa menahan tawa, Chisbiya meringis, dan Elang menepuk jidatnya. Bisa-bisanya Leo berteman dengan gadis lugu macam ini, Elang tak habis pikir.

Lion King ( End Of The Beginning For Season 2 )Where stories live. Discover now