07 | HATI 3.0

91 13 1
                                    

"Sayang sama benci apa bedanya sih? Sama aja deh, Bi. Kayak misal lo sayang sama Yudis- "

"Ngapain bawa-bawa Yudis sih?"

"Santuy dong, perumpamaan doang."

"Ck, ah ga mau!"

"Buset mbak nya, diem aja lo! Lo sayang sama Chiko, lo bakal kasih dia apapun kan? Kayak-"

"Enggak sih, Chiko kucing yang mandiri."

"Sumpah!!" Chisbiya tertawa, ia bahagia karena berhasil mempermainkan sahabatnya ini. Sedangkan Fathiah melihat gadis itu dengan raut wajah asam dengan bibir yang manyun, "seneng ya lo, bikin gue kesel."

"Banget."

Fathiah mendengus keras, menabok pelan lengan Chisbiya yang malah tertawa semakin kencang. "Jadi, lo sekarang ga jomblo dong?"

Chisbiya menegak, ia berhenti tertawa. Raut mukanya kembali kaku, "ya, bisa dibilang seperti itu?" jawabnya dengan nada datar.

"Ga ada rasa gitu, setelah, setidaknya ya Bi, lo udah satu minggu jalan sama Leo," Fathiah masih memandang sahabatnya ini dengan sorot mata yang sangat berharap. Chisbiya melirik gadis itu lewat ujung matanya, dan terlonjak saat tau arah pandang Fathiah menjurus kemana.

"Apa, lo mau gue kayak gimana?" tanya Chisbiya berusaha memancing Fathiah, kali ini ia sangat yakin kalau Fathiah akan bilang,

"Lah, mana gue tau?"

Loh, kok tebakannya meleset jauh? Chisbiya mengernyit, "lo ga nyuruh gue buka hati?"

"Emang lo ada hati?"

Chisbiya sepertinya lupa, Fathiah ini satu-satunya spesies homo sapiens yang ngomongnya ngalahin bon cabe level 100! Ya, itu kalau bon cabe ada yang sampai level itu sih."Kalau gue ga punya hati, gue ga bisa hidup, bego!"

Dan, Fathiah ini lupa juga, kalau satu-satunya perempuan yang bisa menjawab segala argumennya hanya Chisbiya seorang, "oiya bener juga."

"HEH GA GITU!" Fathiah berteriak geram pada Chisbiya yang malah tersenyum. "Maksud gue bukan begitu, terasi!"

Wah, ini nih, "tadi lo manggil gue apa?"

"Wus, santuy, jangan ngamuk dulu," Fathiah sudah memasang kedua tangannya sebagai tameng. Kalau-kalau Chisbiya tiba-tiba maju dan menjiwit kedua pipinya. Gadis itu memasang wajah meringis kepada sahabatnya ini, "lo, ga tanya gitu kenapa, gue ga suruh lo buka hati?"

Chisbiya terdiam, sejenak menatap layar hapenya yang menyala. Gadis itu menipiskan bibir nya, memandang kembali Fathiah. Yang tentu saja, pandangan gadis itu masih sama, berharap Chisbiya memberikan respon yang menarik. "Kenapa emang?"

Tuh kan, baru Chisbiya berkata seperti itu, binar mata yang itu sudah semakin bertambah. Rasanya Chisbiya ingin tertawa melihat sahabatnya ini.

"Ya karena simple sih, hati hati lo, kenapa gue yang ribet?"

Perkataan yang sama sekali tidak Chisbiya sangka akan keluar dari mulut seorang Fathiah. Bahkan Chisbiya sampai menempelkan tangannya di dahi gadis itu, "lo sehat kan?"

"Apa sih Bi? Ini di UKS, ada termometer, sono cek tubuh gue!"

"Suhu tubuh."

"Iya, itu anjir," Fathiah membuang muka, ingin memukul Chisbiya tapi sahabatnya ini lagi di mood yang tidak baik. Tapi, Fathiah gemes sendiri.

"Bi lo tau-"

"Kagak," jawaban itu mendapat tatapan laser dari Fathiah yang siap untuk menerjang Chisbiya kapan saja.

Lion King ( End Of The Beginning For Season 2 )Where stories live. Discover now