2 | LEO

97 14 3
                                    

Leo, atau lebih tepatnya, Leo Sagar Mahardika. Laki-laki itu tengah menyesap batang rokok yang sejak tadi ia pegang. Kalau sebagian orang mengenalnya dengan julukan murid berandalan, bandel, bad boy dan segala macamnya.

Tapi, sebagian yang lain mengenalnya sebagai orang yang sangat bersolidaritas tinggi. Dan, sebagian kecil mengenal nya dengan nama Simha.

Tapi, Leo tidak peduli. Ia hanya menyesap kopi dan merokok dari tadi. Tentu saja sama dengan Falcon. Sama seperti Leo, Falcon tentu saja mempunyai nama asli, dia adalah Elang.

Begini, Leo dan Elang tergabung dalam kelompok yang bernama Khagapati. Dan disana, Leo menjadi Simha. Elang menjadi Falcon.

Dan, apakah Khagapati ini kelompok mafia? Iya.

Lantas, apa pangkat Leo disana? Jenderal besar. Dengan sang Ketua saat ini adalah Elang.

Tapi, Leo tidak peduli itu. Ia tidak suka, yang ia suka hanyalah segelas kopi panas yang sekarang sedang ia sesap. Juga, batangan nikotin yang sedari tadi ia hirup. Entah sedang menunggu siapa, tapi yang pasti, pemuda ini sudah menunggu nya.

Menunggu orang itu, sangat lama. Leo malas, sebenarnya ia tidak suka situasi seperti ini. Apalagi, seseorang yang ia tunggu itu adalah Elang.

Pasti urusan Khagapati.

Leo yakin betul, mana mungkin sang Kakak mau menemui nya hanya untuk berbasa-basi. Pasti ada sangkut pautnya dengan Khagapati.

Terlebih, Elang itu, punya kendali penuh terhadap team Noir di Khagapati. Leo bukanlah tandingan Elang dalam hal ini.

Satu jam sudah berlalu, dan Elang baru muncul. Membuat Leo ingin misuh saja kepada laki-laki di depannya ini. "Udah nunggu lama?" sapa Elang saat ia duduk.

Leo membuang muka, "langsung aja."

Tanpa basa-basi lagi, Elang menjelaskan semua hal yang terjadi. Bagaimana kekacauan yang terjadi di dalam Khagapati dan ada seorang penghianat yang sedang melarikan diri.

"Penghianat itu yang nabrak adik kelas lo."

Leo menegang, pemuda ini berhenti menghisap batangan nikotin itu, "maksudnya Ridho?"

"Ya siapa lagi, bukannya dia yang baru-baru ini kecelakaan?" Elang balik bertanya. Sang kakak menghisap batangan itu lalu menghembuskan asapnya ke atas, membuat kepulan asap hitam pekat. "Dan itu di sengaja."

Kali ini, Leo benar-benar terkejut.

"Dia ngincar Simha. Dan dia tau lo itu sekolah disana, lo harus jaga diri," kata Elang dengan tatapan mata yang tajam.

"Gue bisa jaga diri," jawab Leo yakin. Ada getaran kilat yang kuat dalam mata pemuda itu saat menjawab.

Elang kembali menghembuskan asap rokok itu, "bukan hanya diri lo, teman-teman dekat lo juga."

"Gue, ga, punya, temen, deket!"

"Tapi lo punya cewek yang lo taksir kan?"

Leo terkesiap kaget, "ga ada."

Elang tertawa geli, "terserah lo, gue udah kasih tau, sementara ini team Noir lagi cari tuh penghianat kurang ajar! Lo tau kan, kalau Noir sampai dapat itu orang, bakal gue cincang dia!"

Leo diam, tidak ikut berkomentar, yang ada di pikirannya sekarang adalah gadis itu.

Tunggu, bukankah tadi ia habis mengantarkan gadis itu pulang? Dan jika tidak salah lihat, ada bekas bercak noda darah di bajunya, itu berarti ia yang menyelamatkan Ridho?

Lion King ( End Of The Beginning For Season 2 )Where stories live. Discover now