Sequel - Start!

325 25 9
                                    

Jatuh cinta dengan kakak kelas tergalak dan si pembuat onar! Berasa ketiban buah durian. Sakit karena durinya, enak saat makan buahnya dan pusing karena efek sampingnya.


♠~~~~♠

Dari tadi, gadis ini masih termenung di bangku taman. Bukan bangku taman juga sih, lebih tepatnya bangku pinggir jalan yang terdapat di dekat Lawang Sewu. Suasana malam kali ini, entah kenapa membuat gadis itu jadi tidak ingin pulang.

Terlebih setelah bergulat dengan berbagai macam anatomi tubuh di sekolah dan tempat bimbel nya. Sudah berulang kali ia melihat motor yang lalu lalang.

Namun, tetap saja, ia belum datang. Yah, sebenarnya ia tidak mau pulang, tapi, adik kecilnya terus saja merengek meminta ia pulang.

Matanya ia pejam, berusaha mengingat kejadian tadi saat disekolah. Dimana ia ingat jelas, bertemu dengan kakak kelas rese.

Bagaimana bisa, ia diminta jadi pacar secara tiba-tiba begitu. Belum lagi, baru ia menginjak semester dua.

Memang, dari semenjak semester satu yang lalu, ia selalu saja di ganggu oleh dia. Tapi, semakin kesini, gangguan itu semakin menjadi-jadi. Chisbiya jadi pusing sendiri kalau begini.

Tadi pagi, saat ia sedang menjaga UKS, laki-laki itu masuk.

"Kak, daftar pasien nya tolong diisi dulu," ucap gadis ini. Sejujurnya ia sudah muak, muak melihat wajah Leo yang seenak jidat nongkrong di UKS.

Duduk diam dan bermain hape, laki-laki itu tidak menggubris perkataan adik kelasnya.

Sebaliknya, hape itu ia matikan, dan ia tidur begitu saja. Membuat Chisbiya lagi dan lagi geram.

Gadis itu mendekati Leo, "kak," panggil nya dengan menyenggol salah satu lengan.

Leo membuka sebelah mata, ia berdehem guna menjawab. "Isi buku dulu," pinta Chisbiya lagi.

Bukannya turun dan menurut, Leo malah membalikan badan membelakangi gadis itu. Chisbiya cemberut, ingin rasanya menendang Leo.

Bahkan kalau boleh, ia ingin memberi peringatan di depan pintu UKS yang berbunyi, "Leo Sagar Mahardika dilarang masuk!"

Chisbiya terdiam, "kak cepetan!"

Leo masih diam tidak mau bicara.

Merasa dipermainkan oleh Leo, Chisbiya mencubit pinggang laki-laki itu. "Aw, kenapa sih sewot banget?" Ucap Leo. Laki-laki itu akhirnya bangkit, duduk menghadap Chisbiya.

Tinggi mereka sekarang sejajar, ya walau masih tinggi Leo sedikit.

"Isi bukunya."

Leo mengangkat alis, mendengar perubahan nada yang dilontarkan oleh gadis ini. "Lo tau nama gue, buat apa gue harus isi?"

"Karena itu tugas lo, bukan tugas gue," balas Chisbiya dengan tegas. Gadis ini benar-benar kesal. Kenapa harus ada kakak kelas brengsek seperti Leo?

Iya, Leo tampan, bahkan sangat tampan dengan kulit putih nya yang bersih. Seperti singa, aura yang dipancarkan laki-laki ini seperti singa.

Lion King ( End Of The Beginning For Season 2 )Where stories live. Discover now