Titik Jenuh [S E L E S A I]

Chapter 05

.

Terkadang, menyimpannya sendiri jauh lebih menyenangkan, daripada membaginya bersama orang lain.

-unknown.

{}{}{}

Sekitar pukul setengah dua siang, Raisya dan Angga sudah sampai di rumah calon kakak ipar mereka. Si bungsu Nugroho itu sudah tidak sabar bertemu dengan kak Laura-nya.

Saat baru saja mereka turun dari motor, sebuah mobil yang mereka kenali parkir di dekat motor Angga. Ketika orang yang mengendarai mobil itu turun, Angga langsung menghembuskan nafas kesal, gagal sudah rencananya untuk menggoda 'calon kakak iparnya'.

"Ngapain lo, Bang, ke sini? Katanya mau jenguk kak Laura nanti pas pulang kantor," tanya Angga sedikit kesal.

Ya, orang yang mengendarai mobil itu adalah Aris Manggala Nugroho, kakaknya!

"Terserah gue dong, mau gue jenguknya sekarang, nanti, atau kapanpun itu. Laura pacar gue!" balas Aris, "lagian gue gak akan biarin lo centil-centil sama pacar gue."

"Heh, centil? Lo pikir gue cewek?!" ujar Angga tak santai.

"Aduh, udah dong. Kalau kalian berantem terus, kita kapan jenguk kak Laura-nya," lerai Raisya sedikit kesal dengan pertengkaran kedua kakaknya ini.

"Udah Kak Angga," larang Raisya ketika Angga akan membuka mulutnya lagi, "ayo masuk sama Raisya."

Raisya menggandeng tangan Angga untuk masuk ke rumah Laura. Ketika kedua kakak beradik itu sudah berbalik, mereka bertos tangan karena merasa berhasil mengerjai Aris.

"Bagus, Kak. Pertahankan. Raisya rasa kak Aris mulai cemburu," bisik Raisya di sela langkahnya menuju pintu rumah Laura.

"Siap, Dek," balas Angga sama berbisik.

Aris menggeram, dengan buru-buru ia menyusul kedua adiknya yang sudah masuk terlebih dahulu, ia tidak boleh kecolongan. Meskipun Angga itu Adiknya, tidak menjamin kalau Angga tidak akan menikungnya.