Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Disa tidak sanggup, ia terus menempelkan tissue pada matanya. Padahal butuh waktu berjam-jam untuk menyelesaikan make up nya.
Tapi hanya butuh waktu 5 menit untuk melunturkan semuanya.
Ya, disa menangis, dan daniel setia memegangi kotak tissue untuk disa.
Alasan mengapa disa menangis tersedu sedu adalah, vibes bahagia yang ada dihadapan nya sekarang.
Regan dan Lila yang sudah resmi menjadi suami istri.
Bagi Disa dan Daniel, rasanya, waktu sungguh cepat berlalu. Perasaan baru kemaren mereka masuk menjadi mahasiswa baru di kampus, dan kini mereka sudah menikah saja.
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
"Jangan nangis terus, alay tau gak" cibir Regan.
Disa hendak marah, tapi tidak sanggup bahkan untuk melempar Regan sebuah tisu. Air matanya kembali menderas saat mereka berjalan mendekat ke arah Lila.
"Capek capek kak Qila dandanin elu, tapi malah lo lunturin" kata Lila. Disa masih diam tersedu sedu, Daniel hanya bisa mendengus sambil ikut mengusap punggung Disa.
"Sumpah Dis, lo jelek banget, maskara lo kemana mana" itu bisikan Daniel. Seketika Disa langsung diam.
"Sumpah lo alay banget dis" lagi lagi komentar yang sama,
"Lo-- diem ya, lo gak tau rasanya, jadi-- diem" Disa berusaha membalas walau masih dengan suara bergetar.
Vibes bahagia, dan senyuman dimana- mana, adalah hal yang paling tepat untuk mendeskripsikan momen hari ini. Tidak mewah, tapi atas permintan Arsen dan Lily, mereka menyelenggarakan pernikahan nya di rumah mereka.
Tidak banyak tamu yang diundang, hanya beberapa teman dekat dan keluarga.
Reina naik ke panggung mini, untuk menyampaikan beberapa patah kata untuk Regan dan lila.
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
