▫Misi DO▫

285 45 13
                                    

Paginya, regan sudah stay dengan daniel di kantin, menunggu disa datang. Mereka bertiga akan menjalankan misi hari ini.

Meski disa sedang di skors, diam diam disa datang dan memakai seragamnya. Ia mengurai rambutnya, tak lupa melepas kacamata nya agar tidak terlihat seperti disa.

"Ayo" ajak disa.

Mereka berjalan terpisah. Sesuai rencana, Regan menuju kelas dimana cecil dan teman temannya sedang tertawa ria. Sedangkan daniel dan disa menunggu ditempat mereka.

Menyadari ada regan, cecil memekik,"OEMJI! MY PRINCE REGAN IS COMING! " sontak teman temannya ikut melihat regan kagum. Cecil menutup mulutnya tidak percaya.

Regan mengorek telinganya, sempat berdengung kuping nya. Ia menghembuskan nafas sejenak , lalu menatap cecil sumringah.

"Kantin bareng, yok! " rasanya regan ingin meludah darah setelah mengatakan hal itu pada cecil. Dengan mata berbinar, cecil melompat tidak percaya.

"My prince, akhirnya kamu peka sama aku dan ninggalin si kentang itu. Ahh seneng deh" cecil bergelayut manja di lengan regan.

Regan risih, apalagi mendengar pacarnya disebut sebagai kentang rasanya ingin regan menendang cecil. Namun ia harus atur emosinya agar rencana nya berjalan lancar.

Disisi lain,

"HATCHII! " Lila bersin tanpa aba aba. Padahal, tidak ada angin tidak ada hujan, ia malah bersin.

"Kek nya gue kudu bersihin kamar gue deh" gumamnya sambil menatap keseliling kamarnya.

Sampai dikantin, sempat ricuh karena cecil datang dengan regan. Hal itupun juga membuat reina menahan nafasnya. Langka sekali bukan?

Regan duduk disalah satu kursi kosong dan memesan. Cecil sedari tadi senyam senyum kepada regan tanpa mau melepas pelukan nya pada regan.

Uhh tahan gan. Gaboleh mukul. Cewe

Sambil menunggu, Disa yang sudah dikedipi regan dari jauh langsung mendatangi regan dan cecil dengan jus alpukat ditangan nya.

Sedikit lagi, dan jus alpukat itu tumpah di atas kepala cecil. Sedetik kemudian cecil berteriak, "ANJING! SIAPA YANG NUMPAHIN BANGSAT!" pekiknya dengan emosi diubun ubun. Ia menoleh pada disa yang pura pura menunduk.

Berhasil. Emosi nya udah tersulut.

"LO SENGAJA YA? MAU NYARI RIBUT SAMA GUE?! " Tangan cecil beralih mencengkram dagu disa kuat. Lalu menghempasnya sehingga disa terjatuh mengenai sisi meja dan pingsan.

Seisi kantin terkejut dengan kebrutalan cecil. Bukannya takut, cecil justru berdecih angkuh dan meludah disamping disa.

"Siapa suruh lo bikin gue marah? Lo seharus nya sadar diri, lo jelek terus iri kan ama gue? Segala pake numpahin jus segala. Dasar sampah" hardiknya. Dengan mata sinis ia melotot kepada siapa saja yang menontoninya. Bahkan merekam nya.

"Berenti ngerekam atau gue banting kamera lo!" cecil menunjuk slaah satu siswi yang asik merekamnya. Namun tak membuat siswi itu ketakutan. Malah masih melanjutkan kegiatan merekam nya.

Cecil hendak mengejarnya, namun kakinya tersandung. Itu membuatnya memekik, "Kalian semua itu jelek, gak sebanding sama gue! Jadi gausah sok kecantikan! Sekali lagi gue bilang jangan rekam ya jangan rekam bangsat! "

Ditengah keheningan pasca pekikan cecil, regan mulai bersuara.

"Harusnya lo nyadar. Yang sok kecantikan disini itu elo. Lo bilangin pacar gue apa? Kentang? Bahkan muka dia lebih cantik dibandingkan elo. Yang kentang disini itu elo, udah murah, gak ngaca pula. Bedak lo aja sana urusin. Dempul banget kayak tante tante mau kondangan, jijik gue liatnya. Lo jelek, hati lo jelek, omongan lo jelek. Lebih jelek dari manusia terjelek didunia. Intinya, apapun yang ada di diri lo itu jelek. Pake banget"

My RolePlayer BoyfriendWo Geschichten leben. Entdecke jetzt