▫Not your sister▫

149 31 1
                                    

Tadi malam, Lila pulang dengan hati yang hancur

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Tadi malam, Lila pulang dengan hati yang hancur. Dia kembali pulang kerumah nya, dan menelpon Qila.

"Halo kak"

"Astaga kok baru nelpon? Kamu udah selesai nonton? Cepetan pulang"

"Kak, lila pulang kerumah. Lila-- udah tau semuanya kak. Soal kita yang bukan saudara kandung, tadi, papa nya reina yang bilang semuanya. Lila gak bisa bayangin mama, yang hamil diluar keinginannya dan jadi terpisah dari pacarnya. Haha kakak tau gak sih, lila aja gak nyangka kalo papa nya reina itu dulu pacaran sama mama. Kasian banget mama, udah gitu, suaminya gak bertanggung jawab kan ya, gak pulang pulang, lila kalo jadi mama juga bakalan strees kok. Kak Qila begitu baik selama ini berjuang buat Lila yang bahkan bukan adik kandung nya kak Qila. Makasih banyak ya kak. Lila tetep sayang kakak kaya saudara kandung kok. Lila tidur dulu kak, sleep well ya kak, love you"

Paginya, Lila memakai pakaian rapi dan menuju rumah sakit tempat Qila berada. Begitu melihat Qila, lila memeluknya.

"Pagi kak! Sarapan bareng yuk!"

Qila sebenarnya ingin menjelaskan dan meminta maaf, tapi melihat Lila, sepertinya ia sudah paham dan bisa menerimanya.

"Oke kita sarapan"

Layaknya adik kakak kandung, Lila memeluk lengan Qila sepanjang jalan ke kantin rumah sakit.

"Kamu demam Lil?"

"Tadi malem Lila main hujan sebelum pulang" jawab Lila ceria. Lalu ia memperlihatkan obat penurun panas yang ia bawa. Ia segera meminumnya setelah sarapan selesai.

"Papa-- juga gak sengaja Lil. Dia nikahin mamamu supaya bertanggung jawab, tapi mama kakak, selalu larang papa buat pulang kesana. Jadi kakak-- kakak yang datang kesana buat jaga kamu.."

"Kak, lila ngerti. Makasih banyak kak, Lila bahkan gak tau bakalan gimana kalo gak ada kak Qila"

Lila memeluk Qila.

Qila lega, kebohongan besarnya pada Lila ternyata tidak mendatangkan kemarahan besar dari Lila. Mereka berujung terungkap dan damai.

"Sama sama Lil"

.
.
.

"Terus kenapa?!" Geandra berteriak, sedangkan Reina menatap nyalang ibunya. Disamping nya ada papa nya, mereka berdua masih dengan pakaian yang basah kuyup langsung mendatangi geandra. Reina bahkan mengabaikan Regan.

"Selama ini mama diam aja? sekalipun gak pernah menjelaskan yang sebenarnya sama reina? Mama buat Reina dendam, sama papa dan jadikan orang lain sasaran kemarahan? " Reina berkaca kaca, benar benar sakit hati.

Dirinya selama ini hidup dalam kebohongan yang mama nya sendiri buat.

Reina bukan orang jahat, hanya saja, Reina tinggal di lingkungan yang jahat.

My RolePlayer BoyfriendOnde histórias criam vida. Descubra agora